Sebagai jejaring sosial terbesar di dunia maya, facebook memiliki suatu fitur penempatan iklan yang biasa kita kenal dengan nama facebook ads. Fitur iklan ini memang memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh Google Adsense. Selain harganya yang relatif lebih murah, facebook juga memiliki bank data yang sangat besar sehingga Anda bisa mengirimkan iklan tersebut kepada orang-orang yang memiliki ketertarikan tertentu. Maka tidak heran apabila banyak orang berlomba-lomba membeli paket facebook ads ini. Dengan pemasang iklan yang semakin banyak setiap harinya, tentu Anda perlu pembeda agar iklan Anda lebih dilirik dan bisa mendatangkan keuntungan lebih banyak. Untuk itulah pada artikel ini akan dibahas cara-cara menggunakan facebook ads dengan seefisien mungkin. Beberapa cara mungkin terlihat sedikit merepotkan. Tetapi apakah Anda tidak tertarik mencoba strategi-strategi yang telah terbukti efektif ini? Mari kita mulai dari cara pertama. 1. Cari Tahu Siapa Audiens Anda Secara SpesifikPusat aktivitas Anda memang di facebook, namun itu bukan berarti Anda hanya perlu menggunakan facebook semata untuk mengoptimalkan iklan facebook Anda. Diluar facebook banyak sekali alat bantu yang bisa membantu kegiatan digital marketing Anda. Google Analytics salah satunya. Google Analytics merupakan suatu tool milik Google yang bisa membantu Anda mengetahui secara detil siapa saja user yang mengunjungi laman facebook perusahaan Anda. Cukup masukkan alamat URL lengkap yang menuju ke profil facebook perusahaan Anda, maka beragam jenis data akan segera muncul dihadapan Anda. http://ift.tt/2y8923q Pertama misalnya Anda bisa melihat klasifikasi pengunjung laman Anda berdasarkan umur mereka. Berapa persen pengunjung yang berusia 18-24 tahun, 25-34 tahun, dan seterusnya hingga lebih dari 65 tahun. Anda juga bisa melihat berapa persentase perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan yang mengunjungi laman facebook perusahaan Anda. Apakah pengunjung laki-laki yang lebih banyak ataukah justru perempuan bisa Anda ketahui secara mudah dengan Google Analytics ini. Lebih jauh Anda juga bisa melihat lokasi asal para pengunjung laman facebook perusahaan Anda beserta jenis perangkat yang mereka gunakan (apakah PC, Android, atau iPhone misalnya). Minat para user yang mampir ke laman Anda juga bisa diketahui lewat alat bantu yang satu ini. Dari data-data tersebut pastinya Anda akan mendapatkan gambaran tentang seperti apa latar belakang orang-orang yang telah mengunjungi laman facebook perusahaan Anda. Dengan pengetahuan inilah Anda bisa mulai merancang iklan yang lebih tepat sasaran. Semisal ketika pengunjung mayoritas ke halaman Anda berasal dari kelompok usia 18-24 tahun dengan mayoritasnya adalah laki-laki. Maka bentuk iklannya tentu harus memiliki desain yang cukup kekinian disamping penggunaan warna yang lebih maskulin seperti hitam, merah dan biru. Sebaliknya apabila mayoritas pengunjung Anda berasal dari kelompok usia 25-34 tahun dengan didominasi oleh perempuan, maka Anda perlu desain yang lebih keibuan dengan warna-warna feminism yang lebih cerah dan menarik bagi para wanita dewasa. Tetapi bagaimanapun hal-hal tersebut tetap harus Anda sesuaikan dengan sasaran utama bisnis Anda. Jangan sampai hasil dari Google Analytics malah membuat sasaran bisnis Anda malah mengalami banyak perubahan. Cukup gunakan tool tersebut untuk membantu Anda merancang iklan yang benar-benar tepat sasaran. 2. Pergunakan Beragam Faktor Pendekatan Saat Hendak Memposting IklanFacebook memang secara terang-terangan menyarankan agar Anda memilih satu faktor pendekatan saja saat hendak memposting suatu iklan. Nyatanya penggunaan lebih dari satu faktor pendekatan juga tidak dilarang dan beberapa ahli digital marketing sepakat kalau cara ini bisa memberikan hasil yang lebih optimal. Sekarang cobalah buka Facebook Business Manager pada akun perusahaan Anda. Pilih menu “Assets” dan “Audiences” hingga terlihat 3 jenis pilihan (Custom Audiences, Lookalike Audiences, dan Saved Audiences). Secara penempatan facebook memang mengarahkan kita untuk memilih Custom atau Lookalike Audiences karena selain lebih mudah hal tersebut juga menguntungkan bagi facebook. Tapi kini kita akan membuat target tersendiri dengan memilih opsi Saved Audiences. Pada laman Create a Saved Audience, Anda bisa memilih lokasi spesifik yang Anda inginkan dari para target iklan Anda kelak. Anda juga bisa memilih beberapa lokasi sekaligus supaya hasil penempatan iklan Anda bisa benar-benar akurat. http://ift.tt/2x9Csz1 Disamping itu, Anda juga bisa menentukan spesifikasi lain seperti berapa rentang umurnya, jenis kelaminnya, bahasa yang ia gunakan, dan lain-lain. Anda bisa kembali menilik hasil Google Analytics agar target yang Anda tentukan bisa lebih akurat lagi. Langkah diatas memang sudah bisa memberikan dampak yang cukup terasa bagi iklan yang Anda terbitkan. Tetapi hasilnya akan semakin baik lagi apabila Anda melakukan pendekatan yang lebih spesifik berdasarkan minat dari para calon pengunjung laman web Anda. Sebagai contoh Anda ingin mendekati para pengunjung yang juga berlangganan ke laman fanspage MotoGP Indonesia. Maka Anda bisa menambahkan variabel MotoGP Indonesia pada bagian Interests pada form Create a Saved Audience tersebut. Kombinasi berbagai faktor pendekatan ini tentunya dapat memberikan dampak yang signifikan selama target spesifik yang Anda pasang bisa benar-benar tepat. Lagipula untuk apa menyebarkan iklan kepada para user yang tidak terlihat memiliki ketertarikan? Bukankah hal tersebut hanya akan membuat uang iklan kita habis lebih cepat? 3. Batasi Jangkauan Target Iklan AndaJika pada tips sebelumnya Anda diminta semakin men-spesifik-kan target iklan Anda, maka sekarang saatnyalah membatasi jangkauan dari iklan facebook Anda. Mengapa demikian? Pasalnya iklan facebook memang diciptakan agar user baru mau mem-follow laman facebook perusahaan Anda. Jika mereka sudah menjadi followers, untuk apa lagi melihat iklan Anda? Maka Anda bisa menggunakan fitur “EXCLUDE” yang terletak persis dibawah bagian Interest sebelumnya. Cukup masukkan nama laman facebook perusahaan Anda pada bagian tersebut dan para followers Anda tidak akan dapat melihat iklan Anda. Jika followers Anda belum begitu banyak, mungkin hal ini tidak terlihat begitu berpengaruh. Tetapi ketika followers Anda telah mencapai angka 5-digit keatas (puluh ribuan), hal ini tentu akan memberikan pengaruh yang signifikan. Sebab Anda jadi tidak perlu menghabiskan uang dengan memasang iklan bagi sekian puluh ribu user yang jelas-jelas sudah menjadi followers laman facebook perusahaan Anda. 4. Gunakan Facebook PixelFacebook Pixel merupakan suatu layanan dari facebook yang memungkinkan Anda untuk melihat rekam jejak para pengunjung website Anda. Layanan ini juga dimiliki oleh raksasa mesin pencari dunia, Google. Cara kerjanya ialah dengan menempatkan ‘iklan’ pada website Anda yang apabila di-klik akan memunculkan salah satu artikel dari laman facebook perusahaan Anda. Metode ini juga dinilai sangat efektif dalam memanfaatkan facebook ads. Sebabnya Anda bisa mengarahkan para pengunjung website Anda ke laman facebook perusahaan sehingga jumlah pengunjung laman facebook perusahaan Anda akan meningkat. Akan tetapi jika dicermati sesungguhnya metode ini merupakan remarketing alias marketing ulang. Bayangkan apabila seorang user mengunjungi website Anda kemudian menge-klik Pixel yang Anda buat sehingga ia masuk ke laman facebook perusahaan Anda. Dengan menempatkan link-link ke website dalam postingan facebook, tentu Anda bisa mengarahkan dia kembali ke website Anda lagi bukan? Maka disini Anda bisa mendapatkan 2 keuntungan sekaligus. Pertama mendapatkan pengunjung website tambahan meskipun berasal dari user yang sama. Kedua membuat laman facebook perusahaan Anda juga ikut dikunjungi dan berpeluang meningkatkan jumlah followers Anda. 5. Fokus Pada Latar Belakang AudiensKatakanlah Anda sudah memiliki 3000 followers di laman facebook perusahaan Anda yang mengusung topik perencanaan keuangan. Apakah lantas dengan begitu Anda bisa berasumsi kalau mereka semua memang memiliki interest tersendiri dalam dunia keuangan? Bagaimana dengan orang-orang yang memiliki interest dalam dunia keuangan tetapi enggan menampilkan ketertarikannya akan hal tersebut di facebook? Bagaimana pula dengan orang-orang yang membutuhkan perencanaan keuangan tetapi tidak tahu kalau ia bisa mempercayakan tugas tersebut kepada perusahaan Anda? Disinilah pentingnya Anda hadir untuk memenuhi kebutuhan mereka secara tepat. Segeralah masuk ke bagian “Job Title” pada laman dashboard iklan facebook perusahaan Anda. Disana Anda bisa melihat secara lebih detil seperti apa komposisi para followers Anda hari ini. Ada bisa melihat berapa persen dari followers Anda yang bekerja dalam bidang manajemen, penjualan, IT, industri kecantikan, dan lain sebagainya. http://ift.tt/2xa24vB Semisal mayoritas followers Anda merupakan para pegiat dari bidang sales alias penjualan. Maka Anda harus mulai berpikir untuk fokus merancang konten yang sangat diperlukan bagi para sales dalam hal perencanaan keuangan. Iklan-iklan yang Anda terbitkan nantinya pun bisa fokus ke bidang tersebut. Dengan fakta bahwa selama ini followers Anda kebanyakan berasal dari bidang sales, maka peluang Anda mendapatkan pertambahan followers’ yang siap menggunakan jasa Anda kelak tentu akan meningkat seiring usaha Anda untuk fokus dalam bidang sales tersebut. Strategi yang menarik bukan? 6. Semakin Spesifik = Semakin ProduktifMenurut statistik, pada Januari 2017 yang lalu 87% pengguna facebook menggunakan smartphone atau tablet dalam mengakses facebook. Ini berarti ada peluang yang sangat besar bagi Anda jika Anda turut memperhatikan para audiens yang berasal dari golongan ini. Semisal bisnis Anda bergerak dalam bidang pembuatan aplikasi Android. Tentunya iklan Anda tidak akan berdampak apa-apa bagi pengguna iPhone bukan? Maka selagi facebook memberikan keleluasaan bagi Anda untuk membatasi jangkauan audiens Anda berdasarkan jenis perangkat yang digunakan mengapa Anda tidak mencobanya? Anda juga bisa memanfaatkan fitur “Life Events” untuk semakin men-spesifik-kan target iklan Anda. Bayangkan bila Anda merupakan pengusaha bisnis. Bila Anda menarget orang-orang yang sebentar lagi ulang tahun atau hendak menikah, bukankah peluang produk Anda terjual akan semakin besar lagi? Maka sekali lagi kita bisa kembali ke rumus: “semakin spesifik = semakin produktif”. Semakin Anda mampu membuat target-target audiens yang spesifik tentu semakin besar pula peluang penjualan Anda meningkat. SimpulanFacebook ads memang bisa dikatakan lebih murah daripada adsense milik Google. Fitur yang ditawarkan pun bisa membuat Anda sampai ke calon pembeli yang jauh lebih spesifik karena facebook memiliki data yang sangat banyak terkait orang-orang di seluruh dunia. Namun hal itu bukan berarti terdapat jaminan kesuksesan bila Anda sudah memilih paket ini. Tanpa perencanaan dan strategi yang matang, lama kelamaan Anda hanya akan mendapati kerugian demi kerugian karena Anda membayar sekian banyak untuk iklan tanpa adanya peningkatan penjualan yang signifikan. Bila ingin disimpulkan, keenam cara diatas hanya akan membawa Anda pada satu kesimpulan sederhana: tentukanlah target facebook ads Anda dengan se-spesifik mungkin. Harapan besarnya tentu dengan biaya iklan yang kecil Anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar bukan? Maka mulailah menyusun strategi pengembangan facebook ads Anda dari sekarang. Anda butuh bantuan untuk mengiklankan website Anda ke Facebook Ads atau advertise marketing tools lainnya ? Kami IndonesiaGo.digital dapat membantu Anda dalam megelola , targeting, dan membuat hasil dari kegiatan marketing yang ingin Anda lakukan. Jadi, kontak kami sekarang di 089601665175 atau [email protected] The post 6 Cara Agar Facebook Ads Anda Tepat Sasaran appeared first on IndonesiaGo Digital. via WordPress http://ift.tt/2x6ZAAF
0 Comments
7 Langkah Menguasai Media Sosial Hanya Dengan 10 Menit Setiap Harinya
Sejak kemunculannya pada awal tahun 2010an, media sosial sudah bertransformasi menjadi sesuatu yang sulit dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Dalam dunia digital marketing ia pun memiliki peranan yang vital dan harus bisa Anda manfaatkan agar dapat menghasilkan keuntungan.
Sayangnya kebanyakan orang justru keburu menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial ini tanpa menghasilkan keuntungan yang berarti. Padahal masih banyak pekerjaan bisnis lain yang perlu dilakukan disaat bersamaan.
Jika Anda salah satu yang pernah mengalami masalah serupa, maka artikel ini sangat cocok untuk Anda. Inilah langkah-langkah menguasai media sosial dengan akun media sosial perusahaan yang Anda miliki. Kabar baiknya langkah-langkah berikut hanya perlu menyita waktu Anda sekitar 10 menit setiap harinya.
Penasaran? Simak selengkapnya lewat ulasan berikut.
1. Tentukan Prioritas
Tidak seperti 7 tahun yang lalu. Hari ini jumlah media sosial yang ada sudah sangat banyak. Masing-masing juga memiliki keunikan tersendiri. Tentu akan menyita sumber daya yang sangat banyak apabila Anda hanya mengikuti tren dengan membuat banyak akun perusahaan Anda di media-media sosial yang berbeda.
Untuk itulah Anda perlu menentukan prioritas. Media sosial mana yang akan fokus Anda gunakan dan media sosial mana yang sekedar Anda update agar tidak kosong saja. Data berikut bisa membantu Anda menentukan pilihan tersebut.
Dari data diatas terlihat facebook masih sangat mendominasi disusul Instagram, Twitter, LINE dan LinkedIn di bagian bawah. Oleh karena itu Anda cukup fokus pada beberapa saja seperti Facebook, Instagram dan Twitter.
Akan lebih bagus lagi apabila Anda menentukan fokus utama diantara ketiga platform tersebut. Kalau menilik dari data tentu facebook jawabannya.
Sebagian dari Anda mungkin merasa kalau facebook mulai ditinggalkan oleh orang-orang. Padahal kenyataannya menampilkan hal yang sebaliknya. Pun jika data diatas masih kurang meneguhkan keyakinan Anda akan facebook, Anda bisa melihat data lain seperti yang ada pada grafik dibawah ini.
Maka yang harus Anda lakukan dari sekarang ialah mulai fokus pada laman facebook perusahaan Anda. Anda bisa saja mengecek Instagram atau Twitter perusahaan setiap hari, tetapi alokasi waktu yang Anda berikan untuk facebook semestinya lebih banyak lagi.
Prioritas ini penting agar Anda tidak menghabiskan waktu Anda untuk mengejar sesuatu yang tidak terlalu berdampak banyak bagi bisnis Anda. Maksimalkanlah usaha Anda pada hal-hal yang memang secara jelas dapat memberikan keuntungan yang lebih besar dalam penjualan Anda.
Meskipun begitu pada bagian-bagian selanjutnya kita akan mempelajari bagaimana Anda hanya perlu menghabiskan 10 menit saja di media sosial setiap harinya. Dengan pemakaian waktu di media sosial yang semakin sedikit, tentu waktu yang bisa Anda pakai untuk mengurus bagian lain pada bisnis Anda menjadi lebih banyak bukan?
2. Lihat Semua Lewat Satu Portal Dengan Hootsuite
Mungkinkah kita mampu mengecek perkembangan di seluruh media sosial yang kita miliki dalam satu waktu?
Jawabannya tentu sangat mungkin. Anda bisa memanfaatkan aplikasi yang mampu menggabungkan timeline media sosial tersebut seperti Hootsuite. Anda hanya perlu menginstall aplikasi tersebut dan menghubungkan akun-akun media sosial perusahaan Anda satu persatu.
Maka nantinya segala pembaruan yang terjadi di platform manapun bisa langsung Anda ketahui secara mudah. Hanya lewat satu pintu aplikasi Anda bisa mengetahui mention terbaru, direct message Instagram yang baru masuk serta pesan-pesan yang dikirimkan lewat fasilitas chat milik facebook.
Lebih jauh Anda bisa memanfaatkan sarana ini untuk mempermudah pembagian kerja dalam hal menanggapi para customer. Semisal ada yang menanyakan tentang spesifikasi lengkap suatu produk dengan cara membuat tweet di twitter. Selagi detil produk-produk Anda terdapat di facebook, maka Anda bisa meminta customer tersebut untuk menanyakan hal serupa di laman facebook Anda.
Kasus diatas tentu sangat mungkin Anda lakukan bila admin media sosial Anda lebih dari satu orang dan masing-masing memegang peranan tersendiri. Membuka semua media sosial secara bersamaan dengan aplikasi semacam ini tentu dapat membuat kerja tim Anda lebih mudah dan terarah.
3. Ikuti Perkembangan Brand Ternama dengan Feedly
Sekarang pertanyaannya, apakah yang mesti Anda lakukan setelah Anda mengecek pembaruan dari setiap akun media sosial yang Anda miliki? Jawabannya tentu membuat postingan di media-media sosial tersebut. Lantas dengan apa Anda akan membuat postingan?
Tentu bahan postingan utama Anda haruslah berasal dari konten-konten yang Anda produksi secara mandiri. Akan tetapi tentu tidak cukup jika kita hanya mengandalkan hal tersebut. Lagipula bukankah seringkali kita kesulitan dalam mencari ide pembuatan konten berikutnya?
Salah satu cara efektif untuk mengatasi permasalahan ini ialah dengan membagikan konten yang sedang hits dan berhubungan dengan bidang bisnis yang Anda kembangkan. Tentunya ini bisa Anda dapatkan dengan mudah jika Anda berkunjung ke laman-laman yang dikelola oleh brand ternama.
Tetapi masalah bisa kembali muncul jika Anda harus membuka website brand-brand ternama tersebut satu demi satu. Bukankah semua bisa jadi lebih mudah kalau Anda hanya perlu membuka satu aplikasi untuk melihat perkembangan dari belasan brand yang Anda ikuti?
http://ift.tt/2jCbhtj
Maka mulailah berterimakasih pada pencipta aplikasi Feedly. Sebab aplikasi inilah yang bisa menjadi solusi praktis bagi permasalahan kita bersama. Anda cukup membuka laman feedly.com dan tinggal mengunduh aplikasi tersebut secara gratis.
Jika sudah terinstal, Anda bisa langsung mencari brand ternama yang bidangnya berkaitan dengan bisnis yang Anda jalankan. Untuk mengikuti perkembangannya Anda cukup menge-klik “Follow” dan kemudian beberapa brand lain yang berkaitan akan ikut muncul. Anda bisa memilih untuk langsung mem-follow brand-brand tersebut juga apabila Anda tertarik untuk mengikuti perkembangannya.
Keuntungan lain bila Anda menggunakan Feedly adalah Anda bisa melihat konten apa yang sedang menjadi tren pembicaraan di dunia maya. Dengan membagikan tautan yang sedang populer tentu akun media sosial Anda bisa ikut menjadi ramai dengan sendirinya.
Tetapi ingatlah bahwa sebaiknya Anda hanya membagikan konten yang memang berkaitan dengan bidang bisnis Anda. Membagikan konten viral yang tidak berhubungan dengan bisnis Anda malahan bisa membuat akun Anda terlihat aneh alih-alih ingin membuatnya terlihat profesional.
4. Siapkan Stok Konten dan Atur Jadwal Postingan
Terkadang aktivitas di media sosial memang harus menyita banyak waktu. Pasalnya Anda perlu mengecek perkembangan, membuat postingan, melihat kolom komentar, dan lain sebagainya. Apakah aktivitas-aktivitas tersebut bisa dilakukan hanya dengan beberapa menit disetiap harinya?
Jawabannya tentu saja bisa. Caranya tidak lain dengan mengalokasikan ‘waktu khusus’ untuk fokus pada kegiatan-kegiatan yang menyita banyak waktu seperti mencari ide dan menjadwalkan waktu postingan. Anda bisa menentukan satu hari khusus dalam seminggu atau beberapa hari dalam sebulan untuk melakukan pekerjaan ini.
http://ift.tt/2wnFx16
Pada ‘waktu khusus’ tersebut Anda bisa menjadwalkan kapan konten-konten Anda akan dipublikasikan. Berapa lama jarak postingan di facebook, twitter, Instagram, dan media sosial lainnya juga bisa Anda rancang di ‘waktu khusus’ ini. Sehingga Anda tidak perlu menghabiskan waktu untuk kebingungan memikirkan rencana postingan setiap harinya.
Anda juga bisa menggunakan strategi reposting content. Tidak ada salahnya bukan jika Anda memposting kembali konten yang pernah Anda terbitkan beberapa minggu yang lalu? Lagipula dalam sehari postingan yang muncul di media sosial sangat banyak dan besar kemungkinan followers Anda belum sempat melihat beberapa postingan di waktu yang lalu.
Maka dari itu Anda juga harus mulai berpikir untuk menciptakan konten yang tidak bergantung kepada waktu alias timeless. Konten semacam ini bisa Anda posting ulang beberapa kali tanpa mengandung unsur keanehan dari segi aktualitas konten. Sekedar contoh bagi Anda yang menjalankan bisnis seputar keuangan bisa membuat konten berjudul “Trik Mengatur Keuangan bagi Generasi Milenial”.
5. Lakukan Posting Otomatis Pada Jam yang Tepat
Mulai saat ini gunakanlah aplikasi pemosting otomatis seperti Buffer untuk menghemat waktu Anda di media sosial. Anda hanya perlu menentukan kapan saja waktu postingan Anda akan diposting beserta isi konten postingannya. Aplikasi tersebut akan langsung memposting konten tersebut sesuai waktu yang telah Anda tentukan secara otomatis.
Tinggal yang perlu Anda perhatikan ialah kapan waktu yang tepat untuk memposting sesuatu. Ada waktu-waktu dimana jika Anda memosting sesuatu tentu jangkauannya akan rendah karena kebanyakan orang tidak sedang online pada waktu tersebut. Inilah yang disebut dengan istilah dead zones dan Anda harus benar-benar menghindarinya.
http://ift.tt/2jCFmcx
Semisal Anda terlambat menyelesaikan pembuatan konten hingga jam 11 malam. Kemudian karena dalam sehari tidak ada konten yang Anda posting, Anda berencana untuk segera memosting saat itu juga. Tentu pilihan ini salah sebab dead zones dari berbagai media sosial umumnya terjadi mulai jam 12 malam hingga jam 8 pagi. Maka pilihan untuk menunda waktu posting hingga pagi telah tiba adalah pilihan yang terbaik dalam kasus ini.
Namun kasus diatas sesungguhnya bisa diantisipasi dengan membuat stok konten dan menyetel waktu posting otomatis dengan aplikasi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Cara ini memang sedikit merepotkan tetapi percayalah bahwa hal ini dapat benar-benar membantu Anda.
6. Buat Lists di Twitter
Jika Anda menggunakan media sosial Twitter, cara yang satu ini sangat patut untuk dicoba. Pasalnya dengan cara ini Anda bisa membatasi dari siapa saja suatu update akan Anda dapatkan. Hal ini tentu dapat membantu Anda keluar dari lautan informasi yang sangat luas dan dalam di linimasa Twitter Anda.
Caranya cukup dengan menge-klik foto profil Anda di pojok kanan atas dan memilih menu “Lists”. Berikutnya Anda tinggal menentukan siapa saja yang ingin Anda masukkan ke dalam “Lists” tersebut dan Anda bisa memberi nama pada “Lists” yang baru saja Anda buat.
Anda juga sangat disarankan untuk membuat “Lists” berdasarkan subjek-subjek tertentu. Seperti misalnya “Lists” berita pemasaran terbaru, “Lists” dari para pemilik brand ternama, atau “Lists” tertentu yang berkaitan dengan bidang bisnis Anda. Kelak para followers Anda bisa ikut bergabung dengan “Lists” tersebut dan kepercayaan mereka kepada bisnis Anda pun akan semakin meningkat.
7. Ikuti Akun-akun Ternama dengan Sales Navigator LinkedIn
LinkedIn mungkin belum setenar facebook atau Twitter, namun hal itu bukan berarti Anda bisa meninggalkannya begitu saja. Sebab bagaimanapun kemudahan mengakses perkembangan dari brand-brand ternama lewat LinkedIn sangat sulit untuk dilewatkan.
http://ift.tt/2wo4Joj
Cukup dengan mem-follow brand-brand tertentu, Anda bisa mendapatkan seluruh update yang berkaitan dengan brand tersebut. Mulai dari konten terbaru apa yang mereka hasilkan sampai situs apa saja yang menyebut-nyebut nama mereka dalam berita terkini.
Semuanya akan Anda dapatkan secara mudah dan ringkas di Inbox LinkedIn Anda. Jadi pastikan Anda memanfaatkan hal tersebut dengan baik. Rasanya hanya perlu waktu kurang dari 5 menit untuk membuka LinkedIn, mengecek Inbox-nya dan mengeklik pembaruan yang membuat Anda tertarik bukan?
Simpulan
Pada dasarnya jika Anda hanya ingin menghabiskan sedikit waktu di media sosial maka Anda harus menggunakan waktu yang sedikit itu dengan seefektif mungkin. Oleh karenanya Anda sangat disarankan untuk membuat stok dan jadwal postingan di satu waktu khusus dalam sepekan.
Terakhir, ingatlah bahwa media sosial hari ini sudah sangat luas dan hampir segalanya bisa Anda temui disana. Jika Anda bisa fokus pada usaha dan tujuan Anda tentu bukan tidak mungkin ketenaran di media sosial akan segera perusahaan Anda dapatkan.
via Blogger
6 Cara Agar Facebook Ads Anda Lebih Tepat Sasaran
Sebagai jejaring sosial terbesar di dunia maya, facebook memiliki suatu fitur penempatan iklan yang biasa kita kenal dengan nama facebook ads. Fitur iklan ini memang memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh Google Adsense. Selain harganya yang relatif lebih murah, facebook juga memiliki bank data yang sangat besar sehingga Anda bisa mengirimkan iklan tersebut kepada orang-orang yang memiliki ketertarikan tertentu.
Maka tidak heran apabila banyak orang berlomba-lomba membeli paket facebook ads ini.
Dengan pemasang iklan yang semakin banyak setiap harinya, tentu Anda perlu pembeda agar iklan Anda lebih dilirik dan bisa mendatangkan keuntungan lebih banyak. Untuk itulah pada artikel ini akan dibahas cara-cara menggunakan facebook ads dengan seefisien mungkin. Beberapa cara mungkin terlihat sedikit merepotkan. Tetapi apakah Anda tidak tertarik mencoba strategi-strategi yang telah terbukti efektif ini?
Mari kita mulai dari cara pertama.
1. Cari Tahu Siapa Audiens Anda Secara Spesifik
Pusat aktivitas Anda memang di facebook, namun itu bukan berarti Anda hanya perlu menggunakan facebook semata untuk mengoptimalkan iklan facebook Anda. Diluar facebook banyak sekali alat bantu yang bisa membantu kegiatan digital marketing Anda. Google Analytics salah satunya.
Google Analytics merupakan suatu tool milik Google yang bisa membantu Anda mengetahui secara detil siapa saja user yang mengunjungi laman facebook perusahaan Anda. Cukup masukkan alamat URL lengkap yang menuju ke profil facebook perusahaan Anda, maka beragam jenis data akan segera muncul dihadapan Anda.
http://ift.tt/2y8923q
Pertama misalnya Anda bisa melihat klasifikasi pengunjung laman Anda berdasarkan umur mereka. Berapa persen pengunjung yang berusia 18-24 tahun, 25-34 tahun, dan seterusnya hingga lebih dari 65 tahun.
Anda juga bisa melihat berapa persentase perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan yang mengunjungi laman facebook perusahaan Anda. Apakah pengunjung laki-laki yang lebih banyak ataukah justru perempuan bisa Anda ketahui secara mudah dengan Google Analytics ini.
Lebih jauh Anda juga bisa melihat lokasi asal para pengunjung laman facebook perusahaan Anda beserta jenis perangkat yang mereka gunakan (apakah PC, Android, atau iPhone misalnya). Minat para user yang mampir ke laman Anda juga bisa diketahui lewat alat bantu yang satu ini.
Dari data-data tersebut pastinya Anda akan mendapatkan gambaran tentang seperti apa latar belakang orang-orang yang telah mengunjungi laman facebook perusahaan Anda. Dengan pengetahuan inilah Anda bisa mulai merancang iklan yang lebih tepat sasaran.
Semisal ketika pengunjung mayoritas ke halaman Anda berasal dari kelompok usia 18-24 tahun dengan mayoritasnya adalah laki-laki. Maka bentuk iklannya tentu harus memiliki desain yang cukup kekinian disamping penggunaan warna yang lebih maskulin seperti hitam, merah dan biru.
Sebaliknya apabila mayoritas pengunjung Anda berasal dari kelompok usia 25-34 tahun dengan didominasi oleh perempuan, maka Anda perlu desain yang lebih keibuan dengan warna-warna feminism yang lebih cerah dan menarik bagi para wanita dewasa.
Tetapi bagaimanapun hal-hal tersebut tetap harus Anda sesuaikan dengan sasaran utama bisnis Anda. Jangan sampai hasil dari Google Analytics malah membuat sasaran bisnis Anda malah mengalami banyak perubahan. Cukup gunakan tool tersebut untuk membantu Anda merancang iklan yang benar-benar tepat sasaran.
2. Pergunakan Beragam Faktor Pendekatan Saat Hendak Memposting Iklan
Facebook memang secara terang-terangan menyarankan agar Anda memilih satu faktor pendekatan saja saat hendak memposting suatu iklan. Nyatanya penggunaan lebih dari satu faktor pendekatan juga tidak dilarang dan beberapa ahli digital marketing sepakat kalau cara ini bisa memberikan hasil yang lebih optimal.
Sekarang cobalah buka Facebook Business Manager pada akun perusahaan Anda. Pilih menu “Assets” dan “Audiences” hingga terlihat 3 jenis pilihan (Custom Audiences, Lookalike Audiences, dan Saved Audiences). Secara penempatan facebook memang mengarahkan kita untuk memilih Custom atau Lookalike Audiences karena selain lebih mudah hal tersebut juga menguntungkan bagi facebook. Tapi kini kita akan membuat target tersendiri dengan memilih opsi Saved Audiences.
Pada laman Create a Saved Audience, Anda bisa memilih lokasi spesifik yang Anda inginkan dari para target iklan Anda kelak. Anda juga bisa memilih beberapa lokasi sekaligus supaya hasil penempatan iklan Anda bisa benar-benar akurat.
http://ift.tt/2x9Csz1
Disamping itu, Anda juga bisa menentukan spesifikasi lain seperti berapa rentang umurnya, jenis kelaminnya, bahasa yang ia gunakan, dan lain-lain. Anda bisa kembali menilik hasil Google Analytics agar target yang Anda tentukan bisa lebih akurat lagi.
Langkah diatas memang sudah bisa memberikan dampak yang cukup terasa bagi iklan yang Anda terbitkan. Tetapi hasilnya akan semakin baik lagi apabila Anda melakukan pendekatan yang lebih spesifik berdasarkan minat dari para calon pengunjung laman web Anda.
Sebagai contoh Anda ingin mendekati para pengunjung yang juga berlangganan ke laman fanspage MotoGP Indonesia. Maka Anda bisa menambahkan variabel MotoGP Indonesia pada bagian Interests pada form Create a Saved Audience tersebut.
Kombinasi berbagai faktor pendekatan ini tentunya dapat memberikan dampak yang signifikan selama target spesifik yang Anda pasang bisa benar-benar tepat. Lagipula untuk apa menyebarkan iklan kepada para user yang tidak terlihat memiliki ketertarikan? Bukankah hal tersebut hanya akan membuat uang iklan kita habis lebih cepat?
3. Batasi Jangkauan Target Iklan Anda
Jika pada tips sebelumnya Anda diminta semakin men-spesifik-kan target iklan Anda, maka sekarang saatnyalah membatasi jangkauan dari iklan facebook Anda. Mengapa demikian?
Pasalnya iklan facebook memang diciptakan agar user baru mau mem-follow laman facebook perusahaan Anda. Jika mereka sudah menjadi followers, untuk apa lagi melihat iklan Anda?
Maka Anda bisa menggunakan fitur “EXCLUDE” yang terletak persis dibawah bagian Interest sebelumnya. Cukup masukkan nama laman facebook perusahaan Anda pada bagian tersebut dan para followers Anda tidak akan dapat melihat iklan Anda.
Jika followers Anda belum begitu banyak, mungkin hal ini tidak terlihat begitu berpengaruh. Tetapi ketika followers Anda telah mencapai angka 5-digit keatas (puluh ribuan), hal ini tentu akan memberikan pengaruh yang signifikan. Sebab Anda jadi tidak perlu menghabiskan uang dengan memasang iklan bagi sekian puluh ribu user yang jelas-jelas sudah menjadi followers laman facebook perusahaan Anda.
4. Gunakan Facebook Pixel
Facebook Pixel merupakan suatu layanan dari facebook yang memungkinkan Anda untuk melihat rekam jejak para pengunjung website Anda. Layanan ini juga dimiliki oleh raksasa mesin pencari dunia, Google. Cara kerjanya ialah dengan menempatkan ‘iklan’ pada website Anda yang apabila di-klik akan memunculkan salah satu artikel dari laman facebook perusahaan Anda.
Metode ini juga dinilai sangat efektif dalam memanfaatkan facebook ads. Sebabnya Anda bisa mengarahkan para pengunjung website Anda ke laman facebook perusahaan sehingga jumlah pengunjung laman facebook perusahaan Anda akan meningkat.
Akan tetapi jika dicermati sesungguhnya metode ini merupakan remarketing alias marketing ulang. Bayangkan apabila seorang user mengunjungi website Anda kemudian menge-klik Pixel yang Anda buat sehingga ia masuk ke laman facebook perusahaan Anda. Dengan menempatkan link-link ke website dalam postingan facebook, tentu Anda bisa mengarahkan dia kembali ke website Anda lagi bukan?
Maka disini Anda bisa mendapatkan 2 keuntungan sekaligus. Pertama mendapatkan pengunjung website tambahan meskipun berasal dari user yang sama. Kedua membuat laman facebook perusahaan Anda juga ikut dikunjungi dan berpeluang meningkatkan jumlah followers Anda.
5. Fokus Pada Latar Belakang Audiens
Katakanlah Anda sudah memiliki 3000 followers di laman facebook perusahaan Anda yang mengusung topik perencanaan keuangan. Apakah lantas dengan begitu Anda bisa berasumsi kalau mereka semua memang memiliki interest tersendiri dalam dunia keuangan?
Bagaimana dengan orang-orang yang memiliki interest dalam dunia keuangan tetapi enggan menampilkan ketertarikannya akan hal tersebut di facebook? Bagaimana pula dengan orang-orang yang membutuhkan perencanaan keuangan tetapi tidak tahu kalau ia bisa mempercayakan tugas tersebut kepada perusahaan Anda?
Disinilah pentingnya Anda hadir untuk memenuhi kebutuhan mereka secara tepat. Segeralah masuk ke bagian “Job Title” pada laman dashboard iklan facebook perusahaan Anda. Disana Anda bisa melihat secara lebih detil seperti apa komposisi para followers Anda hari ini. Ada bisa melihat berapa persen dari followers Anda yang bekerja dalam bidang manajemen, penjualan, IT, industri kecantikan, dan lain sebagainya.
http://ift.tt/2xa24vB
Semisal mayoritas followers Anda merupakan para pegiat dari bidang sales alias penjualan. Maka Anda harus mulai berpikir untuk fokus merancang konten yang sangat diperlukan bagi para sales dalam hal perencanaan keuangan. Iklan-iklan yang Anda terbitkan nantinya pun bisa fokus ke bidang tersebut.
Dengan fakta bahwa selama ini followers Anda kebanyakan berasal dari bidang sales, maka peluang Anda mendapatkan pertambahan followers’ yang siap menggunakan jasa Anda kelak tentu akan meningkat seiring usaha Anda untuk fokus dalam bidang sales tersebut. Strategi yang menarik bukan?
6. Semakin Spesifik = Semakin Produktif
Menurut statistik, pada Januari 2017 yang lalu 87% pengguna facebook menggunakan smartphone atau tablet dalam mengakses facebook. Ini berarti ada peluang yang sangat besar bagi Anda jika Anda turut memperhatikan para audiens yang berasal dari golongan ini.
Semisal bisnis Anda bergerak dalam bidang pembuatan aplikasi Android. Tentunya iklan Anda tidak akan berdampak apa-apa bagi pengguna iPhone bukan? Maka selagi facebook memberikan keleluasaan bagi Anda untuk membatasi jangkauan audiens Anda berdasarkan jenis perangkat yang digunakan mengapa Anda tidak mencobanya?
Anda juga bisa memanfaatkan fitur “Life Events” untuk semakin men-spesifik-kan target iklan Anda. Bayangkan bila Anda merupakan pengusaha bisnis. Bila Anda menarget orang-orang yang sebentar lagi ulang tahun atau hendak menikah, bukankah peluang produk Anda terjual akan semakin besar lagi?
Maka sekali lagi kita bisa kembali ke rumus: “semakin spesifik = semakin produktif”. Semakin Anda mampu membuat target-target audiens yang spesifik tentu semakin besar pula peluang penjualan Anda meningkat.
Simpulan
Facebook ads memang bisa dikatakan lebih murah daripada adsense milik Google. Fitur yang ditawarkan pun bisa membuat Anda sampai ke calon pembeli yang jauh lebih spesifik karena facebook memiliki data yang sangat banyak terkait orang-orang di seluruh dunia.
Namun hal itu bukan berarti terdapat jaminan kesuksesan bila Anda sudah memilih paket ini. Tanpa perencanaan dan strategi yang matang, lama kelamaan Anda hanya akan mendapati kerugian demi kerugian karena Anda membayar sekian banyak untuk iklan tanpa adanya peningkatan penjualan yang signifikan.
Bila ingin disimpulkan, keenam cara diatas hanya akan membawa Anda pada satu kesimpulan sederhana: tentukanlah target facebook ads Anda dengan se-spesifik mungkin. Harapan besarnya tentu dengan biaya iklan yang kecil Anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar bukan?
Maka mulailah menyusun strategi pengembangan facebook ads Anda dari sekarang.
via Blogger Anda memiliki bisnis Start-Up atau UKM, dan memerlukan sebuah ruang meeting? Meeting memang perlu dilakukan antar rekanan bisnis, untuk membicarakan kerja sama, mengulas rencana kerja, membahas strategi dan masih banyak lagi. Untuk perusahaan besar tempat dan ruang meeting jelas tidak menjadi masalah. Namun bagi pemilik perusahaan Start-Up atau pebisnis rumahan, tentunya memiliki keterbatasan tempat dan biaya untuk memiliki ruang meeting yang memadai. Jadi solusinya Anda bisa memilih untuk sewa ruang meeting, yang biasanya ditawarkan oleh penyedia jasa layanan Virtual Office. Berikut beberapa tips panduan untuk referensi Anda, dalam memilih sewa ruang meeting dari sebuah kantor visual. 1. Lokasi Lokasi menjadi faktor penting dalam menentukan tempat meeting. Anda sebaiknya memilih lokasi sewa meeting, yang tidak sulit untuk dijangkau dan mudah ditemukan oleh peserta meeting. Lokasi ideal untuk meeting biasanya berada di pusat kota yang mudah diakses dengan kendaraan pribadi ataupun umum. Namun jangan lupa untuk mengutamakan lokasi yang jauh dari kemacetan, agar tidak membuat para peserta meeting terlambat datang. 2. Harga Sewa Setelah menentukan lokasi, tentunya harga menjadi pertimbangan kemudian. Bujet sewa ruang meeting biasanya sudah ada alokasinya terlebih dulu. Sehingga Anda tinggal memilih ruang meeting sesuai bujet yang ditentukan. Jadi cobalah untuk mencari beberapa referensi harga penawaran dari penyedia jasa Virtual Office ini, lalu Anda bandingkan berikut fasilitasnya. Pastikan untuk menanyakan biaya-biaya tambahan jika ada secara mendetail untuk fasilitas tertentu, khususnya yang akan digunakan selama rapat berlangsung. Dengan demikian tagihannya nanti tidak akan melebihi estimasi serta tidak timbul hidden cost. 3. Kebutuhan Perusahaan Anda sebaiknya merencanakan kebutuhan meeting sebelumnya dengan baik terkait keperluan spesifikasi meeting, meliputi kapasitas ruang meeting, fasilitas yang dibutuhkan, serta lama waktu meeting, termasuk ruang meeting terbuka atau tertutup. Kesemuanya pada akhirnya akan menentukan anggaran yang harus Anda keluarkan. Pastikan biaya sesuai estimasi bujet dan kebutuhan, sehingga meeting bisa berjalan sesuai rencana. 4. Kelengkapan Fasilitas Kelengkapan fasilitas di ruang meeting tentu menjadi pertimbangan utama bagi Anda sebagai penyewa Virtual Office. Pastikan perlengkapan fasilitas telah tersedia dengan baik dan lengkap seperti pengeras suara, proyektor, peralatan tulis, peralatan elektronik, air minum, papan tulis, dan lainnya. Selain itu jangan lupa fasilitas umum seperti musala, toilet, kantin, tempat parkir, yang juga memengaruhi kenyamanan saat meeting berlangsung. 5. Suasana dan Tata Ruang Meeting Anda perlu melakukan survei saat memutuskan untuk sewa ruang meeting yang ditawarkan penyedia Virtual Office. Pilih ruang meeting dengan suasana dan tata ruang yang mendukung. Agar tujuan meeting berjalan sesuai harapan, Anda perlu memilih ruang meeting yang nyaman, aman, dan kondusif. Dengan demikian ide-ide segar pun bisa bermunculan. Baca Juga : Prosedur memulai bisnis dengan virtual office 6. Peserta Meeting Anda harus mempertimbangkan peserta yang akan menghadiri acara meeting ini. Apabila ruang meeting yang dibutuhkan untuk acara pertemuan adalah para karyawan saja, tentu beda bila meeting akan dihadiri oleh jajaran direksi. Anda bisa memilih ruang yang masih nyaman dan kondusif, namun harga sewa tidak terlalu mahal. 7. Konsumsi Konsumsi selama meeting juga harus Anda perhatikan, pastikan peserta rapat mendapatkan fasilitas coffee break yang cukup memadai. Minuman pelengkap biasanya disediakan kopi dan teh, selain air putih tentunya. Itulah hal-hal penting yang perlu Anda lakukan, sebelum sewa ruang meeting di sebuah Virtual Office atau kantor visual yang sedang tren saat ini. Menyewa ruang meeting dari penyedia layanan kantor virtual, memang menjadi solusi termudah bagi usaha atau bisnis kecil Anda yang belum memiliki kantor konvensional. Baca Juga : 5 Syarat Penting Bagaimana Memilih Virtual Office di Jakarta Seperti halnya LEGALO, LEGALO menawarkan biaya sewa Virtual Office dan Meeting Room di Jakarta sebesar Rp.375.000,- per bulan. Dengan harga tersebut, LEGALO menawarkan layanan penuh, dimana selain jasa Virtual Office yang diberikan, LEGALO juga memberikan pelatihan, lokakarya (workshop) dan ruangan rapat yang selalu dalam keadaan rapih sehingga Anda dimanjakan dengan harga yang sesuai dan jasa lainnya yang dapat mendukung dan/atau membuat bisnis Anda tumbuh lebih cepat lagi. Untuk kebutuhan Virtual Office segera hubungi kami di nomor 021 – 80674900 / 085959533365. Sebagai pemula seringkali kita tergerak untuk cepat menghabiskan uang demi membeli paket-paket digital marketing tertentu. Harapannya tentu agar kita semakin cepat mendapatkan modal kita kembali dan keuntungan secepatnya. Nyatanya sebagian besar pemula justru mengalami kerugian yang lumayan besar pada fase awal ini. Alih-alih bisa mendapatkan keuntungan awal, mereka justru harus mencari suntikan dana tambahan dari berbagai pihak agar bisnis yang mereka jalankan bisa tetap berjalan. Tetapi tahukah Anda bahwa hal tersebut juga pernah dirasakan oleh orang-orang yang telah mendapatkan banyak pemasukan tambahan dari dunia digital marketing hari ini? Artinya bahwa kerugian tersebut bisa jadi sangat wajar akan Anda dapatkan terutama pada fase-fase awal pembangunan sebuah bisnis. Namun hal itu bukan berarti Anda tidak bisa menghindari kerugian tersebut. Seminimalnya kerugian yang Anda perlu dapatkan nanti tidak perlu terlampau besar agar cashflow Anda tetap aman. Maka pada saat inilah kita bisa benar-benar belajar dari pepatah “pengalaman adalah guru terbaik”. Berikut kami hadirkan kesalahan-kesalahan dasar yang sering dilakukan oleh para pendatang baru dalam dunia digital marketing. Kesalahan-kesalahan ini dirangkum dari para ahli yang sudah malang melintang terjun dalam dunia digital marketing ini. Tentu harapannya adalah agar Anda bisa menghindari kesalahan tersebut. Pun jika sulit menghindar setidaknya Anda bisa segera tersadarkan bahwa apa yang Anda lakukan sejauh ini masih kurang tepat sehingga Anda punya cukup waktu untuk segera memperbaikinya. Lupa Menentukan Tujuan dan Profil Calon Pembeli yang Spesifik“Apakah tujuan dari kegiatan digital marketing yang kamu lakukan?” Jika jawaban Anda hanyalah sebatas “untuk mendapatkan uang banyak” sepertinya Anda harus segera berbenah. Pasalnya kalaupun Anda hanya menginginkan uang yang lebih banyak mengapa tidak mencoba marketing di dunia nyata? Bukankah Anda bisa memasang billboard atau iklan di tempat-tempat strategis sehingga cepat dilihat banyak orang? Lantas mengapa Anda memilih digital marketing? Bukankah digital marketing akan jauh lebih kompleks dengan pilihan metode yang sangat banyak? Mengapa Anda memilih jalan yang lebih sukar kalau hanya ingin sebatas mendapatkan pemasukan yang lebih banyak? Maka disinilah pentingnya menentukan tujuan spesifik dari langkah marketisasi yang akan kita lakukan sedari awal. Karena terdapat banyak sekali metode dalam dunia digital marketing –sebut saja misalnya SEO dan PPC– Anda perlu memilih satu metode yang bisa membuat tujuan Anda benar-benar tercapai. Tujuan ini pun harus benar-benar spesifik supaya Anda tidak menghabiskan uang untuk sesuatu yang kurang bernilai. Sebagai contoh jika tujuan utama Anda adalah peningkatan trafik website, maka Anda tidak perlu menggelontorkan dana habis-habisan untuk Social Media Marketing (SMM) apalagi jika sampai melebihi dana yang Anda habiskan untuk Search Engine Optimization (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM). Disamping tujuan, penentuan calon pembeli yang spesifik juga sangat penting. Seringkali kita menganggap orang-orang yang mampir ke web kita sudah pasti tertarik dengan apa yang kita bawa. Padahal nyatanya belum tentu seperti itu. Kita perlu menentukan seperti apa calon pembeli yang kita inginkan dengan sedetil mungkin. Apakah mereka dari golongan profesional atau dari golongan umum, apakah mereka rata-rata masih cukup muda atau sudah lebih dewasa, apakah mereka pekerja kantoran atau wiraswasta, dan seterusnya. Setelah mendapatkan profil pembeli ideal yang kita harapkan, kita bisa melihat kenyataan yang telah terjadi di lapangan. Cobalah buat semacam survey sederhana yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tadi kepada para pengunjung website Anda. Darisitulah nanti Anda dapat melihat apakah marketing yang Anda jalankan selama ini sudah tepat sasaran atau belum. Tentu harapannya tujuan dan profil calon pembeli yang kita ingin sasar sudah dimiliki sedari awal. Tujuannya agar dana yang kita habiskan untuk marketing kelak benar-benar terpakai seefisien mungkin. Tentu kita menginginkan dana sekecil-kecilnya untuk hasil yang sebesar-besarnya bukan? Menghasilkan Kualitas Konten yang RendahDalam dunia digital marketing, konten ibarat raja. Sekalipun Anda melihat bahwa perang yang terjadi ada pada tampilan website masing-masing perusahaan, percayalah bahwa perang sesungguhnya ada pada bagian konten. Konten yang kita buat pada dasarnya bertujuan menggerakkan para pembaca agar mau membeli produk atau menggunakan jasa yang kita miliki. Namun hal tersebut bukan berarti isi konten kita hanya melulu promosi produk tanpa henti. Lagipula konten semacam inilah yang membuat calon pembeli enggan berlabuh dan mencoba mencari ke tempat lain. Perkayalah konten website Anda dengan masalah manfaat apa saja yang akan didapat jika menggunakan produk Anda. Jangan malah berfokus pada apa saja fitur yang ada pada produk Anda sebab calon pembeli akan lebih mudah dan lebih tertarik menyerap manfaat ketimbang fitur. Tetapi konsistensi dalam penerbitan konten juga sangat penting untuk diperhatikan. Jika main core dari bisnis Anda ada pada sektor alat-alat pertanian misalnya, maka konten yang Anda buat tidak boleh jauh-jauh dari hal tersebut. Konsistensi ini akan membuat Anda terlihat benar-benar menguasai bidang tersebut di mata para calon konsumen Anda. Disamping itu, pembuatan kontennya pun tidak bisa asal-asalan. Seminimalnya Anda harus memperhatikan kaidah penulisan yang baik dan benar. Gaya penulisannya tentu tidak perlu kaku seperti menulis esai formal, tetapi cukup gunakan gaya penulisan yang sedang tren sekarang dan disukai banyak orang. Jangan lupakan pula bahwa konten Anda akan ditempatkan di internet. Maka dari itu, SEO menjadi hal yang tidak bisa Anda singkirkan. Bukankah peluang produk Anda terjual lebih banyak pasti meningkat jika hasil pencarian keyword tertentu membuat konten Anda ada pada laman teratas pencarian? Kuncinya memang belajar tentang SEO secara lebih mendalam. Tetapi apabila Anda sudah cukup sibuk dengan bisnis dan pekerjaan Anda, Anda tentu tidak perlu memaksakan diri untuk belajar SEO secara mandiri. Anda juga bisa berkonsultasi dengan para ahli atau agensi SEO tertentu termasuk meminta bantuan langsung pada website yang Anda miliki. Terpaku Pada Metode Marketing LawasSalah satu ciri khas dunia digital marketing ialah terus bertambahnya jenis metode yang bisa dilakukan dari waktu ke waktu. Ada metode kekinian yang bisa langsung memberikan hasil signifikan, tetapi ada pula metode lawas yang sudah mulai ditinggalkan karena terasa kurang efektif lagi. Sebagai contoh kemunculan iklan pop-ups pada awal tahun 2010an sempat memberikan dampak yang signifikan bagi penjualan yang ada pada masa itu. Orang-orang saat itu nampak masih sangat tertarik dengan suatu iklan yang muncul tiba-tiba dan tergerak untuk mengeklik iklan tersebut untuk mencari tahu apa yang ada dibaliknya. Tetapi apakah kini metode tersebut masih relevan? Tentu saja jawabannya tidak. Apalagi setelah fitur AdBlockers ditemukan dan dipergunakan secara massal. Meskipun beberapa website sampai berani memaksa user menonaktifkan AdBlocker agar bisa melihat laman web-nya, kenyataannya orang-orang sekarang sudah terganggu dengan fitur ini dan hal tersebut pasti berdampak kepada penjualan. Contoh tersebut setidaknya menunjukkan 2 hal. Pertama bahwa suatu tren sangat mempengaruhi aktivitas dalam dunia digital marketing, sementara yang kedua ialah bahwa tren pada masa lampau belum tentu bisa digunakan lagi di masa sekarang ini. Maka dari itu kita tidak boleh terpaku dengan metode-metode marketing yang pernah ‘jaya’. Memang ada kemungkinan metode tersebut bisa menjadi tren lagi di masa sekarang tetapi tentu perlu ada beberapa perubahan dan inovasi agar metode tersebut bisa diterima kembali. Dalam kasus iklan pop-ups diatas, beberapa orang akhirnya memilih memodifikasi metode tersebut hingga dihasilkan metode yang bernama seamless advertising. Pada seamless advertising, iklan akan dikemas sedemikian rupa agar tidak mengganggu tampilan web saat sedang dibaca. Meskipun begitu, ia tetap ditempatkan pada tempat-tempat yang bisa menarik perhatian. Misalnya dengan cara menaruh link pada gambar dalam postingan atau pada kalimat-kalimat tertentu. Tetapi meskipun telah dimodifikasi, hasilnya tentu tidak sebanyak yang dihasilkan oleh para pengguna metode marketing yang sedang hits saat ini. Sebut saja misalnya penggunaan video marketing yang jumlahnya semakin menjamur dari hari ke hari. Bukankah viewers Youtube-nya cepat meningkat dan memberikan efek pada penjualan? Namun bukan berarti sekarang Anda harus fokus dengan video marketing. Sebab bisa saja hanya dalam waktu beberapa bulan kedepan tren tersebut bisa memudar. Yang perlu Anda lakukan ialah kembali kepada tujuan yang Anda miliki, menentukan jenis metode yang bisa Anda pakai untuk menggapai tujuan tersebut, dan mengoptimalkan metode-metode tersebut agar tetap bisa memberikan keuntungan yang signifikan. Malas Mengukur Hasil MarketisasiOrang-orang yang baru memasuki dunia digital marketing umumnya akan mengalami pemborosan dana untuk membeli paket-paket marketing yang beragam. Ada yang membeli space iklan di situs ternama, ada yang membeli paket pay per click (PPC) dalam jumlah besar, ada yang membagikan link situs penjualan ke berbagai sosial media, dan lain sebagainya. Masalahnya adalah bagaimanakah Anda dapat mengetahui metode mana yang paling memberikan keuntungan bagi bisnis Anda? Disinilah pentingnya mengukur hasil marketisasi yang kita lakukan atau biasa disebut dengan istilah tracking. Sebisa mungkin Anda harus mengetahui berapa banyak pengeklik pada iklan yang Anda tempatkan, berapa banyak orang yang mengeklik link yang Anda bagikan, atau berapa banyak yang mampir ke website Anda dari hasil pencarian di Google. Hasil tracking tersebut kemudian bisa Anda analisis untuk mendapatkan beberapa kesimpulan. Misalnya apakah metode yang banyak menghabiskan uang juga memberikan banyak pengunjung atau apakah metode yang sedikit menguras waktu Anda bisa memberikan hasil yang signifikan. Dengan data inilah Anda bisa mengambil keputusan untuk mengoptimalkan atau meninggalkan metode tertentu agar didapatkan hasli yang jauh lebih baik lagi. Baca Juga :
Keempat kesalahan diatas tentunya bukan hanya pernah dilakukan oleh mereka yang masih pemula dalam dunia digital marketing. Percayalah bahwa mereka yang sekarang sudah menjadi ahli pun pernah mengalami kesalahan-kesalahan semacam ini. Bahkan mungkin kesalahan itulah yang menjadi salah satu tonggak titik balik dalam bisnis yang mereka kembangkan. Maka Anda tidak perlu kuatir berlebihan jika hal-hal diatas masih Anda lakukan sampai hari ini. Yang perlu Anda kuatirkan ialah apabila Anda masih belum mau memperbaiki hal tersebut setelah Anda mengetahui bahwa hal tersebut sudah tidak menguntungkan lagi. Anda Membutuhkan website yang bisa Anda andalkan untuk mengembangkan bisnis Anda secara signifikan dan terukur? Konsultasikan dengan kami sekarang juga, kami akan senang berdiskusi dengan Anda. Telepon kami sekarang juga di +62 8121 867 4302 atau Email kami di [email protected] The post 4 Kesalahan Dasar yang Sering Dilakukan Pemula dalam Dunia Digital Marketing appeared first on IndonesiaGo Digital. via Blogger 4 Kesalahan Dasar yang Sering Dilakukan Pemula dalam Dunia Digital Marketing Sebagai pemula seringkali kita tergerak untuk cepat menghabiskan uang demi membeli paket-paket digital marketing tertentu. Harapannya tentu agar kita semakin cepat mendapatkan modal kita kembali dan keuntungan secepatnya. Nyatanya sebagian besar pemula justru mengalami kerugian yang lumayan besar pada fase awal ini. Alih-alih bisa mendapatkan keuntungan awal, mereka justru harus mencari suntikan dana tambahan dari berbagai pihak agar bisnis yang mereka jalankan bisa tetap berjalan. Tetapi tahukah Anda bahwa hal tersebut juga pernah dirasakan oleh orang-orang yang telah mendapatkan banyak pemasukan tambahan dari dunia digital marketing hari ini? Artinya bahwa kerugian tersebut bisa jadi sangat wajar akan Anda dapatkan terutama pada fase-fase awal pembangunan sebuah bisnis. Namun hal itu bukan berarti Anda tidak bisa menghindari kerugian tersebut. Seminimalnya kerugian yang Anda perlu dapatkan nanti tidak perlu terlampau besar agar cashflow Anda tetap aman. Maka pada saat inilah kita bisa benar-benar belajar dari pepatah “pengalaman adalah guru terbaik”. Berikut kami hadirkan kesalahan-kesalahan dasar yang sering dilakukan oleh para pendatang baru dalam dunia digital marketing. Kesalahan-kesalahan ini dirangkum dari para ahli yang sudah malang melintang terjun dalam dunia digital marketing ini. Tentu harapannya adalah agar Anda bisa menghindari kesalahan tersebut. Pun jika sulit menghindar setidaknya Anda bisa segera tersadarkan bahwa apa yang Anda lakukan sejauh ini masih kurang tepat sehingga Anda punya cukup waktu untuk segera memperbaikinya. Lupa Menentukan Tujuan dan Profil Calon Pembeli yang Spesifik“Apakah tujuan dari kegiatan digital marketing yang kamu lakukan?” Jika jawaban Anda hanyalah sebatas “untuk mendapatkan uang banyak” sepertinya Anda harus segera berbenah. Pasalnya kalaupun Anda hanya menginginkan uang yang lebih banyak mengapa tidak mencoba marketing di dunia nyata? Bukankah Anda bisa memasang billboard atau iklan di tempat-tempat strategis sehingga cepat dilihat banyak orang? Lantas mengapa Anda memilih digital marketing? Bukankah digital marketing akan jauh lebih kompleks dengan pilihan metode yang sangat banyak? Mengapa Anda memilih jalan yang lebih sukar kalau hanya ingin sebatas mendapatkan pemasukan yang lebih banyak? Maka disinilah pentingnya menentukan tujuan spesifik dari langkah marketisasi yang akan kita lakukan sedari awal. Karena terdapat banyak sekali metode dalam dunia digital marketing –sebut saja misalnya SEO dan PPC– Anda perlu memilih satu metode yang bisa membuat tujuan Anda benar-benar tercapai. Tujuan ini pun harus benar-benar spesifik supaya Anda tidak menghabiskan uang untuk sesuatu yang kurang bernilai. Sebagai contoh jika tujuan utama Anda adalah peningkatan trafik website, maka Anda tidak perlu menggelontorkan dana habis-habisan untuk Social Media Marketing (SMM) apalagi jika sampai melebihi dana yang Anda habiskan untuk Search Engine Optimization (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM). Disamping tujuan, penentuan calon pembeli yang spesifik juga sangat penting. Seringkali kita menganggap orang-orang yang mampir ke web kita sudah pasti tertarik dengan apa yang kita bawa. Padahal nyatanya belum tentu seperti itu. Kita perlu menentukan seperti apa calon pembeli yang kita inginkan dengan sedetil mungkin. Apakah mereka dari golongan profesional atau dari golongan umum, apakah mereka rata-rata masih cukup muda atau sudah lebih dewasa, apakah mereka pekerja kantoran atau wiraswasta, dan seterusnya. Setelah mendapatkan profil pembeli ideal yang kita harapkan, kita bisa melihat kenyataan yang telah terjadi di lapangan. Cobalah buat semacam survey sederhana yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tadi kepada para pengunjung website Anda. Darisitulah nanti Anda dapat melihat apakah marketing yang Anda jalankan selama ini sudah tepat sasaran atau belum. Tentu harapannya tujuan dan profil calon pembeli yang kita ingin sasar sudah dimiliki sedari awal. Tujuannya agar dana yang kita habiskan untuk marketing kelak benar-benar terpakai seefisien mungkin. Tentu kita menginginkan dana sekecil-kecilnya untuk hasil yang sebesar-besarnya bukan? Menghasilkan Kualitas Konten yang RendahDalam dunia digital marketing, konten ibarat raja. Sekalipun Anda melihat bahwa perang yang terjadi ada pada tampilan website masing-masing perusahaan, percayalah bahwa perang sesungguhnya ada pada bagian konten. Konten yang kita buat pada dasarnya bertujuan menggerakkan para pembaca agar mau membeli produk atau menggunakan jasa yang kita miliki. Namun hal tersebut bukan berarti isi konten kita hanya melulu promosi produk tanpa henti. Lagipula konten semacam inilah yang membuat calon pembeli enggan berlabuh dan mencoba mencari ke tempat lain. Perkayalah konten website Anda dengan masalah manfaat apa saja yang akan didapat jika menggunakan produk Anda. Jangan malah berfokus pada apa saja fitur yang ada pada produk Anda sebab calon pembeli akan lebih mudah dan lebih tertarik menyerap manfaat ketimbang fitur. Tetapi konsistensi dalam penerbitan konten juga sangat penting untuk diperhatikan. Jika main core dari bisnis Anda ada pada sektor alat-alat pertanian misalnya, maka konten yang Anda buat tidak boleh jauh-jauh dari hal tersebut. Konsistensi ini akan membuat Anda terlihat benar-benar menguasai bidang tersebut di mata para calon konsumen Anda. Disamping itu, pembuatan kontennya pun tidak bisa asal-asalan. Seminimalnya Anda harus memperhatikan kaidah penulisan yang baik dan benar. Gaya penulisannya tentu tidak perlu kaku seperti menulis esai formal, tetapi cukup gunakan gaya penulisan yang sedang tren sekarang dan disukai banyak orang. Jangan lupakan pula bahwa konten Anda akan ditempatkan di internet. Maka dari itu, SEO menjadi hal yang tidak bisa Anda singkirkan. Bukankah peluang produk Anda terjual lebih banyak pasti meningkat jika hasil pencarian keyword tertentu membuat konten Anda ada pada laman teratas pencarian? Kuncinya memang belajar tentang SEO secara lebih mendalam. Tetapi apabila Anda sudah cukup sibuk dengan bisnis dan pekerjaan Anda, Anda tentu tidak perlu memaksakan diri untuk belajar SEO secara mandiri. Anda juga bisa berkonsultasi dengan para ahli atau agensi SEO tertentu termasuk meminta bantuan langsung pada website yang Anda miliki. Terpaku Pada Metode Marketing LawasSalah satu ciri khas dunia digital marketing ialah terus bertambahnya jenis metode yang bisa dilakukan dari waktu ke waktu. Ada metode kekinian yang bisa langsung memberikan hasil signifikan, tetapi ada pula metode lawas yang sudah mulai ditinggalkan karena terasa kurang efektif lagi. Sebagai contoh kemunculan iklan pop-ups pada awal tahun 2010an sempat memberikan dampak yang signifikan bagi penjualan yang ada pada masa itu. Orang-orang saat itu nampak masih sangat tertarik dengan suatu iklan yang muncul tiba-tiba dan tergerak untuk mengeklik iklan tersebut untuk mencari tahu apa yang ada dibaliknya. Tetapi apakah kini metode tersebut masih relevan? Tentu saja jawabannya tidak. Apalagi setelah fitur AdBlockers ditemukan dan dipergunakan secara massal. Meskipun beberapa website sampai berani memaksa user menonaktifkan AdBlocker agar bisa melihat laman web-nya, kenyataannya orang-orang sekarang sudah terganggu dengan fitur ini dan hal tersebut pasti berdampak kepada penjualan. Contoh tersebut setidaknya menunjukkan 2 hal. Pertama bahwa suatu tren sangat mempengaruhi aktivitas dalam dunia digital marketing, sementara yang kedua ialah bahwa tren pada masa lampau belum tentu bisa digunakan lagi di masa sekarang ini. Maka dari itu kita tidak boleh terpaku dengan metode-metode marketing yang pernah ‘jaya’. Memang ada kemungkinan metode tersebut bisa menjadi tren lagi di masa sekarang tetapi tentu perlu ada beberapa perubahan dan inovasi agar metode tersebut bisa diterima kembali. Dalam kasus iklan pop-ups diatas, beberapa orang akhirnya memilih memodifikasi metode tersebut hingga dihasilkan metode yang bernama seamless advertising. Pada seamless advertising, iklan akan dikemas sedemikian rupa agar tidak mengganggu tampilan web saat sedang dibaca. Meskipun begitu, ia tetap ditempatkan pada tempat-tempat yang bisa menarik perhatian. Misalnya dengan cara menaruh link pada gambar dalam postingan atau pada kalimat-kalimat tertentu. Tetapi meskipun telah dimodifikasi, hasilnya tentu tidak sebanyak yang dihasilkan oleh para pengguna metode marketing yang sedang hits saat ini. Sebut saja misalnya penggunaan video marketing yang jumlahnya semakin menjamur dari hari ke hari. Bukankah viewers Youtube-nya cepat meningkat dan memberikan efek pada penjualan? Namun bukan berarti sekarang Anda harus fokus dengan video marketing. Sebab bisa saja hanya dalam waktu beberapa bulan kedepan tren tersebut bisa memudar. Yang perlu Anda lakukan ialah kembali kepada tujuan yang Anda miliki, menentukan jenis metode yang bisa Anda pakai untuk menggapai tujuan tersebut, dan mengoptimalkan metode-metode tersebut agar tetap bisa memberikan keuntungan yang signifikan. Malas Mengukur Hasil MarketisasiOrang-orang yang baru memasuki dunia digital marketing umumnya akan mengalami pemborosan dana untuk membeli paket-paket marketing yang beragam. Ada yang membeli space iklan di situs ternama, ada yang membeli paket pay per click (PPC) dalam jumlah besar, ada yang membagikan link situs penjualan ke berbagai sosial media, dan lain sebagainya. Masalahnya adalah bagaimanakah Anda dapat mengetahui metode mana yang paling memberikan keuntungan bagi bisnis Anda? Disinilah pentingnya mengukur hasil marketisasi yang kita lakukan atau biasa disebut dengan istilah tracking. Sebisa mungkin Anda harus mengetahui berapa banyak pengeklik pada iklan yang Anda tempatkan, berapa banyak orang yang mengeklik link yang Anda bagikan, atau berapa banyak yang mampir ke website Anda dari hasil pencarian di Google. Hasil tracking tersebut kemudian bisa Anda analisis untuk mendapatkan beberapa kesimpulan. Misalnya apakah metode yang banyak menghabiskan uang juga memberikan banyak pengunjung atau apakah metode yang sedikit menguras waktu Anda bisa memberikan hasil yang signifikan. Dengan data inilah Anda bisa mengambil keputusan untuk mengoptimalkan atau meninggalkan metode tertentu agar didapatkan hasli yang jauh lebih baik lagi. Baca Juga :
Keempat kesalahan diatas tentunya bukan hanya pernah dilakukan oleh mereka yang masih pemula dalam dunia digital marketing. Percayalah bahwa mereka yang sekarang sudah menjadi ahli pun pernah mengalami kesalahan-kesalahan semacam ini. Bahkan mungkin kesalahan itulah yang menjadi salah satu tonggak titik balik dalam bisnis yang mereka kembangkan. Maka Anda tidak perlu kuatir berlebihan jika hal-hal diatas masih Anda lakukan sampai hari ini. Yang perlu Anda kuatirkan ialah apabila Anda masih belum mau memperbaiki hal tersebut setelah Anda mengetahui bahwa hal tersebut sudah tidak menguntungkan lagi. Anda Membutuhkan website yang bisa Anda andalkan untuk mengembangkan bisnis Anda secara signifikan dan terukur? Konsultasikan dengan kami sekarang juga, kami akan senang berdiskusi dengan Anda. Telepon kami sekarang juga di +62 8121 867 4302 atau Email kami di [email protected] The post 4 Kesalahan Dasar yang Sering Dilakukan Pemula dalam Dunia Digital Marketing appeared first on IndonesiaGo Digital. via Blogger 4 Kesalahan Dasar yang Sering Dilakukan Pemula dalam Dunia Digital Marketing Sebagai pemula seringkali kita tergerak untuk cepat menghabiskan uang demi membeli paket-paket digital marketing tertentu. Harapannya tentu agar kita semakin cepat mendapatkan modal kita kembali dan keuntungan secepatnya. Nyatanya sebagian besar pemula justru mengalami kerugian yang lumayan besar pada fase awal ini. Alih-alih bisa mendapatkan keuntungan awal, mereka justru harus mencari suntikan dana tambahan dari berbagai pihak agar bisnis yang mereka jalankan bisa tetap berjalan. Tetapi tahukah Anda bahwa hal tersebut juga pernah dirasakan oleh orang-orang yang telah mendapatkan banyak pemasukan tambahan dari dunia digital marketing hari ini? Artinya bahwa kerugian tersebut bisa jadi sangat wajar akan Anda dapatkan terutama pada fase-fase awal pembangunan sebuah bisnis. Namun hal itu bukan berarti Anda tidak bisa menghindari kerugian tersebut. Seminimalnya kerugian yang Anda perlu dapatkan nanti tidak perlu terlampau besar agar cashflow Anda tetap aman. Maka pada saat inilah kita bisa benar-benar belajar dari pepatah “pengalaman adalah guru terbaik”. Berikut kami hadirkan kesalahan-kesalahan dasar yang sering dilakukan oleh para pendatang baru dalam dunia digital marketing. Kesalahan-kesalahan ini dirangkum dari para ahli yang sudah malang melintang terjun dalam dunia digital marketing ini. Tentu harapannya adalah agar Anda bisa menghindari kesalahan tersebut. Pun jika sulit menghindar setidaknya Anda bisa segera tersadarkan bahwa apa yang Anda lakukan sejauh ini masih kurang tepat sehingga Anda punya cukup waktu untuk segera memperbaikinya. Lupa Menentukan Tujuan dan Profil Calon Pembeli yang Spesifik“Apakah tujuan dari kegiatan digital marketing yang kamu lakukan?” Jika jawaban Anda hanyalah sebatas “untuk mendapatkan uang banyak” sepertinya Anda harus segera berbenah. Pasalnya kalaupun Anda hanya menginginkan uang yang lebih banyak mengapa tidak mencoba marketing di dunia nyata? Bukankah Anda bisa memasang billboard atau iklan di tempat-tempat strategis sehingga cepat dilihat banyak orang? Lantas mengapa Anda memilih digital marketing? Bukankah digital marketing akan jauh lebih kompleks dengan pilihan metode yang sangat banyak? Mengapa Anda memilih jalan yang lebih sukar kalau hanya ingin sebatas mendapatkan pemasukan yang lebih banyak? Maka disinilah pentingnya menentukan tujuan spesifik dari langkah marketisasi yang akan kita lakukan sedari awal. Karena terdapat banyak sekali metode dalam dunia digital marketing –sebut saja misalnya SEO dan PPC– Anda perlu memilih satu metode yang bisa membuat tujuan Anda benar-benar tercapai. Tujuan ini pun harus benar-benar spesifik supaya Anda tidak menghabiskan uang untuk sesuatu yang kurang bernilai. Sebagai contoh jika tujuan utama Anda adalah peningkatan trafik website, maka Anda tidak perlu menggelontorkan dana habis-habisan untuk Social Media Marketing (SMM) apalagi jika sampai melebihi dana yang Anda habiskan untuk Search Engine Optimization (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM). Disamping tujuan, penentuan calon pembeli yang spesifik juga sangat penting. Seringkali kita menganggap orang-orang yang mampir ke web kita sudah pasti tertarik dengan apa yang kita bawa. Padahal nyatanya belum tentu seperti itu. Kita perlu menentukan seperti apa calon pembeli yang kita inginkan dengan sedetil mungkin. Apakah mereka dari golongan profesional atau dari golongan umum, apakah mereka rata-rata masih cukup muda atau sudah lebih dewasa, apakah mereka pekerja kantoran atau wiraswasta, dan seterusnya. Setelah mendapatkan profil pembeli ideal yang kita harapkan, kita bisa melihat kenyataan yang telah terjadi di lapangan. Cobalah buat semacam survey sederhana yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tadi kepada para pengunjung website Anda. Darisitulah nanti Anda dapat melihat apakah marketing yang Anda jalankan selama ini sudah tepat sasaran atau belum. Tentu harapannya tujuan dan profil calon pembeli yang kita ingin sasar sudah dimiliki sedari awal. Tujuannya agar dana yang kita habiskan untuk marketing kelak benar-benar terpakai seefisien mungkin. Tentu kita menginginkan dana sekecil-kecilnya untuk hasil yang sebesar-besarnya bukan? Menghasilkan Kualitas Konten yang RendahDalam dunia digital marketing, konten ibarat raja. Sekalipun Anda melihat bahwa perang yang terjadi ada pada tampilan website masing-masing perusahaan, percayalah bahwa perang sesungguhnya ada pada bagian konten. Konten yang kita buat pada dasarnya bertujuan menggerakkan para pembaca agar mau membeli produk atau menggunakan jasa yang kita miliki. Namun hal tersebut bukan berarti isi konten kita hanya melulu promosi produk tanpa henti. Lagipula konten semacam inilah yang membuat calon pembeli enggan berlabuh dan mencoba mencari ke tempat lain. Perkayalah konten website Anda dengan masalah manfaat apa saja yang akan didapat jika menggunakan produk Anda. Jangan malah berfokus pada apa saja fitur yang ada pada produk Anda sebab calon pembeli akan lebih mudah dan lebih tertarik menyerap manfaat ketimbang fitur. Tetapi konsistensi dalam penerbitan konten juga sangat penting untuk diperhatikan. Jika main core dari bisnis Anda ada pada sektor alat-alat pertanian misalnya, maka konten yang Anda buat tidak boleh jauh-jauh dari hal tersebut. Konsistensi ini akan membuat Anda terlihat benar-benar menguasai bidang tersebut di mata para calon konsumen Anda. Disamping itu, pembuatan kontennya pun tidak bisa asal-asalan. Seminimalnya Anda harus memperhatikan kaidah penulisan yang baik dan benar. Gaya penulisannya tentu tidak perlu kaku seperti menulis esai formal, tetapi cukup gunakan gaya penulisan yang sedang tren sekarang dan disukai banyak orang. Jangan lupakan pula bahwa konten Anda akan ditempatkan di internet. Maka dari itu, SEO menjadi hal yang tidak bisa Anda singkirkan. Bukankah peluang produk Anda terjual lebih banyak pasti meningkat jika hasil pencarian keyword tertentu membuat konten Anda ada pada laman teratas pencarian? Kuncinya memang belajar tentang SEO secara lebih mendalam. Tetapi apabila Anda sudah cukup sibuk dengan bisnis dan pekerjaan Anda, Anda tentu tidak perlu memaksakan diri untuk belajar SEO secara mandiri. Anda juga bisa berkonsultasi dengan para ahli atau agensi SEO tertentu termasuk meminta bantuan langsung pada website yang Anda miliki. Terpaku Pada Metode Marketing LawasSalah satu ciri khas dunia digital marketing ialah terus bertambahnya jenis metode yang bisa dilakukan dari waktu ke waktu. Ada metode kekinian yang bisa langsung memberikan hasil signifikan, tetapi ada pula metode lawas yang sudah mulai ditinggalkan karena terasa kurang efektif lagi. Sebagai contoh kemunculan iklan pop-ups pada awal tahun 2010an sempat memberikan dampak yang signifikan bagi penjualan yang ada pada masa itu. Orang-orang saat itu nampak masih sangat tertarik dengan suatu iklan yang muncul tiba-tiba dan tergerak untuk mengeklik iklan tersebut untuk mencari tahu apa yang ada dibaliknya. Tetapi apakah kini metode tersebut masih relevan? Tentu saja jawabannya tidak. Apalagi setelah fitur AdBlockers ditemukan dan dipergunakan secara massal. Meskipun beberapa website sampai berani memaksa user menonaktifkan AdBlocker agar bisa melihat laman web-nya, kenyataannya orang-orang sekarang sudah terganggu dengan fitur ini dan hal tersebut pasti berdampak kepada penjualan. Contoh tersebut setidaknya menunjukkan 2 hal. Pertama bahwa suatu tren sangat mempengaruhi aktivitas dalam dunia digital marketing, sementara yang kedua ialah bahwa tren pada masa lampau belum tentu bisa digunakan lagi di masa sekarang ini. Maka dari itu kita tidak boleh terpaku dengan metode-metode marketing yang pernah ‘jaya’. Memang ada kemungkinan metode tersebut bisa menjadi tren lagi di masa sekarang tetapi tentu perlu ada beberapa perubahan dan inovasi agar metode tersebut bisa diterima kembali. Dalam kasus iklan pop-ups diatas, beberapa orang akhirnya memilih memodifikasi metode tersebut hingga dihasilkan metode yang bernama seamless advertising. Pada seamless advertising, iklan akan dikemas sedemikian rupa agar tidak mengganggu tampilan web saat sedang dibaca. Meskipun begitu, ia tetap ditempatkan pada tempat-tempat yang bisa menarik perhatian. Misalnya dengan cara menaruh link pada gambar dalam postingan atau pada kalimat-kalimat tertentu. Tetapi meskipun telah dimodifikasi, hasilnya tentu tidak sebanyak yang dihasilkan oleh para pengguna metode marketing yang sedang hits saat ini. Sebut saja misalnya penggunaan video marketing yang jumlahnya semakin menjamur dari hari ke hari. Bukankah viewers Youtube-nya cepat meningkat dan memberikan efek pada penjualan? Namun bukan berarti sekarang Anda harus fokus dengan video marketing. Sebab bisa saja hanya dalam waktu beberapa bulan kedepan tren tersebut bisa memudar. Yang perlu Anda lakukan ialah kembali kepada tujuan yang Anda miliki, menentukan jenis metode yang bisa Anda pakai untuk menggapai tujuan tersebut, dan mengoptimalkan metode-metode tersebut agar tetap bisa memberikan keuntungan yang signifikan. Malas Mengukur Hasil MarketisasiOrang-orang yang baru memasuki dunia digital marketing umumnya akan mengalami pemborosan dana untuk membeli paket-paket marketing yang beragam. Ada yang membeli space iklan di situs ternama, ada yang membeli paket pay per click (PPC) dalam jumlah besar, ada yang membagikan link situs penjualan ke berbagai sosial media, dan lain sebagainya. Masalahnya adalah bagaimanakah Anda dapat mengetahui metode mana yang paling memberikan keuntungan bagi bisnis Anda? Disinilah pentingnya mengukur hasil marketisasi yang kita lakukan atau biasa disebut dengan istilah tracking. Sebisa mungkin Anda harus mengetahui berapa banyak pengeklik pada iklan yang Anda tempatkan, berapa banyak orang yang mengeklik link yang Anda bagikan, atau berapa banyak yang mampir ke website Anda dari hasil pencarian di Google. Hasil tracking tersebut kemudian bisa Anda analisis untuk mendapatkan beberapa kesimpulan. Misalnya apakah metode yang banyak menghabiskan uang juga memberikan banyak pengunjung atau apakah metode yang sedikit menguras waktu Anda bisa memberikan hasil yang signifikan. Dengan data inilah Anda bisa mengambil keputusan untuk mengoptimalkan atau meninggalkan metode tertentu agar didapatkan hasli yang jauh lebih baik lagi. Baca Juga :
Keempat kesalahan diatas tentunya bukan hanya pernah dilakukan oleh mereka yang masih pemula dalam dunia digital marketing. Percayalah bahwa mereka yang sekarang sudah menjadi ahli pun pernah mengalami kesalahan-kesalahan semacam ini. Bahkan mungkin kesalahan itulah yang menjadi salah satu tonggak titik balik dalam bisnis yang mereka kembangkan. Maka Anda tidak perlu kuatir berlebihan jika hal-hal diatas masih Anda lakukan sampai hari ini. Yang perlu Anda kuatirkan ialah apabila Anda masih belum mau memperbaiki hal tersebut setelah Anda mengetahui bahwa hal tersebut sudah tidak menguntungkan lagi. Anda Membutuhkan website yang bisa Anda andalkan untuk mengembangkan bisnis Anda secara signifikan dan terukur? Konsultasikan dengan kami sekarang juga, kami akan senang berdiskusi dengan Anda. Telepon kami sekarang juga di +62 8121 867 4302 atau Email kami di [email protected] The post 4 Kesalahan Dasar yang Sering Dilakukan Pemula dalam Dunia Digital Marketing appeared first on IndonesiaGo Digital. via WordPress http://ift.tt/2xjYbGF Dalam dunia digital marketing, iklan menjadi suatu hal yang sangat lumrah. Cukup tempatkan iklan pada laman yang sangat ramai dikunjungi orang-orang. Sebagian dari mereka pasti akan menge-klik iklan tersebut dan Anda bisa mengarahkan tautannya ke situs penjualan Anda. Anda pun bisa mendapatkan pengunjung baru dengan mekanisme tersebut. Nah seiring perkembangan dunia informasi, bentuk iklan ini pun semakin beragam. Berbeda tarif iklan bisa berarti berbeda juga cara pengiklanannya. Ada yang pembayaran iklannya dihitung dari jumlah tampilan, ada yang pembayarannya dihitung jika suatu aplikasi telah terinstal, ada yang membayar untuk setiap klik yang dihasilkan, dan lain sebagainya. Sangat baik jika Anda mengetahui jenis-jenis iklan tersebut satu demi satu. Sebab dengan begitu Anda bisa menentukan metode iklan manakah yang cocok bagi bisnis Anda dan bisa menghasilkan keuntungan berlipat dari waktu ke waktu.
Cost Per Click (CPC)Source By : http://get10000fans.comCost per click (CPC) merupakan suatu metode pembayaran iklan dimana kita akan membayar setiap klik yang dilakukan oleh pengunjung web terhadap iklan yang kita miliki. Agar lebih mudah dalam membayangkannya, mari perhatikan ilustrasi berikut. Misal Anda ingin memasang iklan di situs tertentu dimana apabila iklan Anda di-klik maka laman website penjualan Anda akan terbuka. Anda pun membayar sejumlah uang kepada pengelola situs tersebut dengan metode CPC. Katakanlah Anda membayar untuk 1000 klik. Maka iklan yang Anda buat akan terus ditampilkan di situs web tersebut sampai jumlah user yang menge-klik iklan tersebut mencapai angka 1000. Selama jumlah pengunjung yang menge-klik belum sampai 1000, iklan Anda akan terus terpampang di laman situs tersebut. Tetapi apabila jumlah penge-klik-nya telah mencapai angka 1000, tentu iklan Anda akan langsung diturunkan dan Anda perlu membayar lagi agar iklan tersebut bisa tayang kembali. Keuntungan dari metode ini adalah Anda hanya akan membayar untuk orang-orang yang telah tertarik dengan iklan Anda dan menge-klik iklan tersebut. Anda tidak perlu membayar untuk ribuan orang yang melihat iklan tersebut selama jumlah orang yang menge-klik-nya tidak mencapai angka CPC yang telah Anda tetapkan. Meskipun begitu metode ini tetap memiliki kelemahan yang cukup krusial. Adakalanya para penge-klik iklan tersebut bukanlah user yang sebenarnya melainkan bot atau kompetitor bisnis kita. Kasus ini memungkinkan jatah CPC kita berkurang secara drastis tanpa disertai peningkatan jumlah real user yang berkunjung ke website kita. Akibatnya uang yang sudah kita habiskan untuk membayar CPC jadi sulit untuk bisa dikembalikan dalam waktu dekat.
Cost Per Mile (CPM)Source By : Indonesiago.digitalCost per mile (CPM) merupakan metode pembayaran atas jumlah tampilan yang diinginkan dari iklan yang kita miliki. M pada singkatan CPM merupakan bilangan Romawi yang berarti 1000, sehingga dengan kata lain CPM berarti membayar setiap seribu tampilan dari iklan yang kita milliki. Tempat tampilnya iklan ini tentulah harus strategis. Ada yang menggunakan laman web tertentu, terutama pada laman postingan yang memiliki kunjungan terbanyak. Ada pula yang menempatkan iklan ini di aplikasi-aplikasi tertentu. CPM merupakan salah satu cara pembayaran iklan yang paling sering ditemui di internet. Pasalnya cara kerja sistem ini sangat mudah. Anda sebagai pengiklan cukup menentukan jumlah tampilan yang diinginkan dan pihak penyedia tempat iklan akan langsung menempatkan iklan Anda sambil memulai counter pada laman tersebut. Sayangnya kelemahan dari metode ini cukup besar. Bayangkan misalnya apabila iklan tersebut ditempatkan pada bagian bawah laman dan user yang membuka laman tersebut langsung berpindah ke laman lain sebelum men-scroll sampai bawah. Anda akan tetap dikenakan biaya atas hal semacam itu. Maka dari itu beberapa pihak penyedia iklan menerapkan metode optimized CPM (oCPM). Metode ini lebih efektif karena penempatan iklannya yang lebih efektif dan iklan hanya akan ditampilkan kepada user yang memiliki ketertarikan dengan bidang bisnis yang Anda miliki. Peningkatan layanan ini tentunya dibarengi dengan harga yang meningkat pula sehingga Anda perlu merogoh kocek lebih dalam.
Cost Per Lead (CPL)Source By : Hubspot.comCost per lead (CPL) bisa dikatakan sebagai bentuk pembayaran sesuai dengan hasil akhir dari iklan yang diterbitkan. Artinya sebagai pihak pengiklan Anda tidak akan diminta bayaran atas berapapun tampilan yang tidak menghasilkan apapun kepada Anda, melainkan pada seberapa banyak user yang benar-benar terjaring berkat iklan Anda. Nah bagaimana cara mengukur user yang benar-benar terjaring dari iklan ini? Jawabannya dengan menyediakan sarana seperti formulir online tertentu yang akan terbuka setelah iklan Anda di-klik. Perhitungan dimulai jika terdapat user yang benar-benar mengisi formulir tersebut sampai tuntas. Oleh karena metode ini cukup kompleks, seringkali ia digandengkan dengan metode pembayaran yang lain seperti PPC (pay per click). Jadi beberapa penyedia iklan telah memiliki nilai pendekatan perhitungan PPC minimum agar didapatkan lead dengan jumlah tertentu. CPL sangat sering digunakan untuk mengundang orang agar mendaftarkan emailnya pada database bisnis tertentu. Nantinya seluruh penawaran dan bonus akan sering dikirimkan via email tersebut secara langsung dan hal ini tentu memperbesar peluang penjualan secara signifikan.
Cost Per Install (CPI)Source By : Hubspot.com
Kalau metode yang satu ini umumnya digunakan oleh para pihak yang memiliki produk berupa aplikasi tertentu. Anda cukup menentukan berapa jumlah user baru yang harus meng-install aplikasi Anda, dan pihak penyedia iklan akan mencari user tersebut dengan metode apapun. Setiap metode pembayaran memang sangat bergantung pada siapa pihak pengiklannya, tetapi pada CPI hal ini menjadi sangat krusial. Sebabnya penyedia iklan yang benar-benar profesional dan kurang profesional akan sangat terlihat perbedaannya. Pada penyedia jasa CPI profesional, mereka akan benar-benar mencari user yang memiliki ketertarikan dengan aplikasi Anda dan menyodorkan aplikasi tersebut dengan cara yang baik-baik pula. Mereka biasanya membutuhkan waktu kerja yang sedikit lebih lama tetapi hasilnya pasti benar-benar berkualitas. Tak jarang user yang berhasil meng-install aplikasi tersebut menjadi user permanen hingga dikemudian hari. Akan tetapi penyedia jasa CPI yang tidak profesional tidak akan mau melakukan hal tersebut. Mereka umumnya akan memanfaatkan aplikasi Anda sebagai pra-syarat jika seorang user ingin mengunduh game atau aplikasi tertentu. Dengan kerja yang jauh lebih mudah ini, waktu yang mereka perlukan pun menjadi lebih sedikit. Tetapi software milik Anda juga bisa jadi dipandang sebelah mata oleh para user baru tersebut. Beberapa penyedia jasa CPI yang lebih nakal bahkan menggunakan fasilitas bot untuk meng-install software Anda. Maka jika Anda hendak memilih metode ini, Anda perlu benar-benar memerhatikan kepada siapa Anda mempercayakan pekerjaan ini.
Cost Per Action (CPA), Cost Per Sale (CPS) dan Cost Per Order (CPO)Source By :https://growtraffic.comKetiga metode pembayaran ini pada dasarnya mengusung ide yang sama: sebagai pengiklan Anda hanya perlu membayar apabila suatu hal telah benar-benar dilakukan. Bukan sekedar iklan Anda dilihat atau di-klik semata. Untuk cost per action (CPA) berarti Anda perlu membayar untuk setiap action yang diinginkan. Action ini dapat berupa pengisian formulir tertentu, pendaftaran user, instalisasi software tertentu, dan lain-lain. Bentunya bisa jadi mirip dengan CPI atau CPL tetapi CPA memiliki rentang yang jauh lebih luas sebab Anda bisa menentukan sendiri jenis action yang diiinginkan. Sementara cost per order (CPO) berarti Anda hanya perlu memberikan imbalan setiap ada order baru yang Anda terima. Anda tidak perlu membayar sama sekali bila order tersebut dibatalkan atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Dengan kata lain pembayaran iklan akan Anda lakukan apabila pemasukan juga telah benar-benar Anda dapatkan. Adapun cost per sales (CPS) bentuknya sangat mirip dengan CPO. Sedikit perbedaannya ialah pada model perhitungannya. CPO umumnya menghitung berapa jumlah order yang berhasil dilakukan, sedangkan CPS menghitung berapa produk yang berhasil terjual. Jika ada seseorang membeli dua produk dalam satu kali order berarti CPO-nya dihitung satu sementara CPS-nya dihitung dua. Ketiga metode ini sepintas memang terlihat paling menguntungkan. Pasalnya keuntungan secara nyata pasti akan Anda dapatkan sebanding dengan besarnya biaya yang harus Anda keluarkan dalam pemasangan iklannya. Efektivitas iklan ini juga sangat tinggi karena Anda tidak perlu menghabiskan uang sepeser pun untuk setiap iklan yang tidak menghasilkan apa-apa. Tetapi metode ini juga akan memberatkan pihak penyedia iklan. Meskipun keuntungan yang bisa mereka dapatkan relatif lebih besar, risiko yang perlu mereka tanggung juga sangat besar. Bayangkan apabila mereka bekerja sepekan penuh tetapi belum berhasil memberikan satu penjualan pun bagi Anda. Satu dolar pun tak akan bisa mereka dapatkan. Oleh karena itulah banyak pengelola iklan yang sudah meninggalkan metode ini. Memang masih ada yang bertahan dengan metode ini tetapi Anda memerlukan usaha ekstra untuk menemukan mereka dan membayar biaya yang ekstra pula sebagai bentuk penjaminan dari risiko yang besar itu.
Mana yang paling menguntungkan?Source By : Google.comMasing-masing metode diatas memang memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Tidak mudah untuk menentukan cara manakah yang akan memberikan keuntungan paling banyak. Apalagi jika pertimbangan ini sudah melibatkan seberapa besar budget yang Anda miliki. Namun setidaknya terdapat 3 hal krusial yang patut Anda pertimbangkan. Ketiga hal tersebut adalah tujuan Anda, target Anda, dan siapa pihak penyedia iklan yang Anda pilih. Ketiganya berpengaruh signifikan terhadap efektivitas dari iklan-iklan yang Anda terbitkan. Dua faktor pertama bisa Anda penuhi dengan mempertimbangkan jenis iklan dan bisnis yang Anda miliki secara matang-matang. Sebagai contoh jika iklan Anda sangat menarik untuk di-klik, mungkin metode CPC akan sangat efektif ketimbang CPM. Sementara jika konten iklan Anda berupa tawaran untuk berlangganan email, tentu metode CPL sangat perlu Anda pertimbangkan. Adapun faktor terakhir –yang berhubungan dengan pihak penyedia jasa iklan– akan lebih mudah Anda penuhi bila Anda berkonsultasi dengan orang-orang yang sudah lebih berpengalaman. Anda mungkin bisa saja mencari informasi track record media tersebut di internet, tetapi mereka yang pernah menjalankannya tentu memiliki informasi yang lebih valid bukan? Disinilah pentingnya memiliki sosok mentor atau konsultan dalam dunia digital marketing. Sosok tersebut bukan hanya akan memberi tahu Anda metode iklan mana yang paling baik tetapi juga bagaimana Anda bisa mengoptimalkan metode-metode tersebut agar marketing yang Anda jalankan bisa benar-benar berdampak pada kemajuan bisnis Anda.
Anda menginginkan website Anda menggunakan iklan untuk mempromosikan bisnis Anda melalu PPC atau sejenisnya? Konsultasikan dengan kami sekarang juga, kami aka senang berbicara dengan Anda. Telepon kami sekarang juga di +62 8121 867 4302 atau Email kami di [email protected] The post Begini Cara-cara ‘Membayar’ Internet Agar Penjualan Anda Meningkat appeared first on IndonesiaGo Digital. via Blogger Begini Cara-cara ‘Membayar’ Internet Agar Penjualan Anda Meningkat Dalam dunia digital marketing, iklan menjadi suatu hal yang sangat lumrah. Cukup tempatkan iklan pada laman yang sangat ramai dikunjungi orang-orang. Sebagian dari mereka pasti akan menge-klik iklan tersebut dan Anda bisa mengarahkan tautannya ke situs penjualan Anda. Anda pun bisa mendapatkan pengunjung baru dengan mekanisme tersebut. Nah seiring perkembangan dunia informasi, bentuk iklan ini pun semakin beragam. Berbeda tarif iklan bisa berarti berbeda juga cara pengiklanannya. Ada yang pembayaran iklannya dihitung dari jumlah tampilan, ada yang pembayarannya dihitung jika suatu aplikasi telah terinstal, ada yang membayar untuk setiap klik yang dihasilkan, dan lain sebagainya. Sangat baik jika Anda mengetahui jenis-jenis iklan tersebut satu demi satu. Sebab dengan begitu Anda bisa menentukan metode iklan manakah yang cocok bagi bisnis Anda dan bisa menghasilkan keuntungan berlipat dari waktu ke waktu.
Cost Per Click (CPC)Source By : http://get10000fans.comCost per click (CPC) merupakan suatu metode pembayaran iklan dimana kita akan membayar setiap klik yang dilakukan oleh pengunjung web terhadap iklan yang kita miliki. Agar lebih mudah dalam membayangkannya, mari perhatikan ilustrasi berikut. Misal Anda ingin memasang iklan di situs tertentu dimana apabila iklan Anda di-klik maka laman website penjualan Anda akan terbuka. Anda pun membayar sejumlah uang kepada pengelola situs tersebut dengan metode CPC. Katakanlah Anda membayar untuk 1000 klik. Maka iklan yang Anda buat akan terus ditampilkan di situs web tersebut sampai jumlah user yang menge-klik iklan tersebut mencapai angka 1000. Selama jumlah pengunjung yang menge-klik belum sampai 1000, iklan Anda akan terus terpampang di laman situs tersebut. Tetapi apabila jumlah penge-klik-nya telah mencapai angka 1000, tentu iklan Anda akan langsung diturunkan dan Anda perlu membayar lagi agar iklan tersebut bisa tayang kembali. Keuntungan dari metode ini adalah Anda hanya akan membayar untuk orang-orang yang telah tertarik dengan iklan Anda dan menge-klik iklan tersebut. Anda tidak perlu membayar untuk ribuan orang yang melihat iklan tersebut selama jumlah orang yang menge-klik-nya tidak mencapai angka CPC yang telah Anda tetapkan. Meskipun begitu metode ini tetap memiliki kelemahan yang cukup krusial. Adakalanya para penge-klik iklan tersebut bukanlah user yang sebenarnya melainkan bot atau kompetitor bisnis kita. Kasus ini memungkinkan jatah CPC kita berkurang secara drastis tanpa disertai peningkatan jumlah real user yang berkunjung ke website kita. Akibatnya uang yang sudah kita habiskan untuk membayar CPC jadi sulit untuk bisa dikembalikan dalam waktu dekat.
Cost Per Mile (CPM)Source By : Indonesiago.digitalCost per mile (CPM) merupakan metode pembayaran atas jumlah tampilan yang diinginkan dari iklan yang kita miliki. M pada singkatan CPM merupakan bilangan Romawi yang berarti 1000, sehingga dengan kata lain CPM berarti membayar setiap seribu tampilan dari iklan yang kita milliki. Tempat tampilnya iklan ini tentulah harus strategis. Ada yang menggunakan laman web tertentu, terutama pada laman postingan yang memiliki kunjungan terbanyak. Ada pula yang menempatkan iklan ini di aplikasi-aplikasi tertentu. CPM merupakan salah satu cara pembayaran iklan yang paling sering ditemui di internet. Pasalnya cara kerja sistem ini sangat mudah. Anda sebagai pengiklan cukup menentukan jumlah tampilan yang diinginkan dan pihak penyedia tempat iklan akan langsung menempatkan iklan Anda sambil memulai counter pada laman tersebut. Sayangnya kelemahan dari metode ini cukup besar. Bayangkan misalnya apabila iklan tersebut ditempatkan pada bagian bawah laman dan user yang membuka laman tersebut langsung berpindah ke laman lain sebelum men-scroll sampai bawah. Anda akan tetap dikenakan biaya atas hal semacam itu. Maka dari itu beberapa pihak penyedia iklan menerapkan metode optimized CPM (oCPM). Metode ini lebih efektif karena penempatan iklannya yang lebih efektif dan iklan hanya akan ditampilkan kepada user yang memiliki ketertarikan dengan bidang bisnis yang Anda miliki. Peningkatan layanan ini tentunya dibarengi dengan harga yang meningkat pula sehingga Anda perlu merogoh kocek lebih dalam.
Cost Per Lead (CPL)Source By : Hubspot.comCost per lead (CPL) bisa dikatakan sebagai bentuk pembayaran sesuai dengan hasil akhir dari iklan yang diterbitkan. Artinya sebagai pihak pengiklan Anda tidak akan diminta bayaran atas berapapun tampilan yang tidak menghasilkan apapun kepada Anda, melainkan pada seberapa banyak user yang benar-benar terjaring berkat iklan Anda. Nah bagaimana cara mengukur user yang benar-benar terjaring dari iklan ini? Jawabannya dengan menyediakan sarana seperti formulir online tertentu yang akan terbuka setelah iklan Anda di-klik. Perhitungan dimulai jika terdapat user yang benar-benar mengisi formulir tersebut sampai tuntas. Oleh karena metode ini cukup kompleks, seringkali ia digandengkan dengan metode pembayaran yang lain seperti PPC (pay per click). Jadi beberapa penyedia iklan telah memiliki nilai pendekatan perhitungan PPC minimum agar didapatkan lead dengan jumlah tertentu. CPL sangat sering digunakan untuk mengundang orang agar mendaftarkan emailnya pada database bisnis tertentu. Nantinya seluruh penawaran dan bonus akan sering dikirimkan via email tersebut secara langsung dan hal ini tentu memperbesar peluang penjualan secara signifikan.
Cost Per Install (CPI)Source By : Hubspot.com
Kalau metode yang satu ini umumnya digunakan oleh para pihak yang memiliki produk berupa aplikasi tertentu. Anda cukup menentukan berapa jumlah user baru yang harus meng-install aplikasi Anda, dan pihak penyedia iklan akan mencari user tersebut dengan metode apapun. Setiap metode pembayaran memang sangat bergantung pada siapa pihak pengiklannya, tetapi pada CPI hal ini menjadi sangat krusial. Sebabnya penyedia iklan yang benar-benar profesional dan kurang profesional akan sangat terlihat perbedaannya. Pada penyedia jasa CPI profesional, mereka akan benar-benar mencari user yang memiliki ketertarikan dengan aplikasi Anda dan menyodorkan aplikasi tersebut dengan cara yang baik-baik pula. Mereka biasanya membutuhkan waktu kerja yang sedikit lebih lama tetapi hasilnya pasti benar-benar berkualitas. Tak jarang user yang berhasil meng-install aplikasi tersebut menjadi user permanen hingga dikemudian hari. Akan tetapi penyedia jasa CPI yang tidak profesional tidak akan mau melakukan hal tersebut. Mereka umumnya akan memanfaatkan aplikasi Anda sebagai pra-syarat jika seorang user ingin mengunduh game atau aplikasi tertentu. Dengan kerja yang jauh lebih mudah ini, waktu yang mereka perlukan pun menjadi lebih sedikit. Tetapi software milik Anda juga bisa jadi dipandang sebelah mata oleh para user baru tersebut. Beberapa penyedia jasa CPI yang lebih nakal bahkan menggunakan fasilitas bot untuk meng-install software Anda. Maka jika Anda hendak memilih metode ini, Anda perlu benar-benar memerhatikan kepada siapa Anda mempercayakan pekerjaan ini.
Cost Per Action (CPA), Cost Per Sale (CPS) dan Cost Per Order (CPO)Source By :https://growtraffic.comKetiga metode pembayaran ini pada dasarnya mengusung ide yang sama: sebagai pengiklan Anda hanya perlu membayar apabila suatu hal telah benar-benar dilakukan. Bukan sekedar iklan Anda dilihat atau di-klik semata. Untuk cost per action (CPA) berarti Anda perlu membayar untuk setiap action yang diinginkan. Action ini dapat berupa pengisian formulir tertentu, pendaftaran user, instalisasi software tertentu, dan lain-lain. Bentunya bisa jadi mirip dengan CPI atau CPL tetapi CPA memiliki rentang yang jauh lebih luas sebab Anda bisa menentukan sendiri jenis action yang diiinginkan. Sementara cost per order (CPO) berarti Anda hanya perlu memberikan imbalan setiap ada order baru yang Anda terima. Anda tidak perlu membayar sama sekali bila order tersebut dibatalkan atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Dengan kata lain pembayaran iklan akan Anda lakukan apabila pemasukan juga telah benar-benar Anda dapatkan. Adapun cost per sales (CPS) bentuknya sangat mirip dengan CPO. Sedikit perbedaannya ialah pada model perhitungannya. CPO umumnya menghitung berapa jumlah order yang berhasil dilakukan, sedangkan CPS menghitung berapa produk yang berhasil terjual. Jika ada seseorang membeli dua produk dalam satu kali order berarti CPO-nya dihitung satu sementara CPS-nya dihitung dua. Ketiga metode ini sepintas memang terlihat paling menguntungkan. Pasalnya keuntungan secara nyata pasti akan Anda dapatkan sebanding dengan besarnya biaya yang harus Anda keluarkan dalam pemasangan iklannya. Efektivitas iklan ini juga sangat tinggi karena Anda tidak perlu menghabiskan uang sepeser pun untuk setiap iklan yang tidak menghasilkan apa-apa. Tetapi metode ini juga akan memberatkan pihak penyedia iklan. Meskipun keuntungan yang bisa mereka dapatkan relatif lebih besar, risiko yang perlu mereka tanggung juga sangat besar. Bayangkan apabila mereka bekerja sepekan penuh tetapi belum berhasil memberikan satu penjualan pun bagi Anda. Satu dolar pun tak akan bisa mereka dapatkan. Oleh karena itulah banyak pengelola iklan yang sudah meninggalkan metode ini. Memang masih ada yang bertahan dengan metode ini tetapi Anda memerlukan usaha ekstra untuk menemukan mereka dan membayar biaya yang ekstra pula sebagai bentuk penjaminan dari risiko yang besar itu.
Mana yang paling menguntungkan?Source By : Google.comMasing-masing metode diatas memang memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Tidak mudah untuk menentukan cara manakah yang akan memberikan keuntungan paling banyak. Apalagi jika pertimbangan ini sudah melibatkan seberapa besar budget yang Anda miliki. Namun setidaknya terdapat 3 hal krusial yang patut Anda pertimbangkan. Ketiga hal tersebut adalah tujuan Anda, target Anda, dan siapa pihak penyedia iklan yang Anda pilih. Ketiganya berpengaruh signifikan terhadap efektivitas dari iklan-iklan yang Anda terbitkan. Dua faktor pertama bisa Anda penuhi dengan mempertimbangkan jenis iklan dan bisnis yang Anda miliki secara matang-matang. Sebagai contoh jika iklan Anda sangat menarik untuk di-klik, mungkin metode CPC akan sangat efektif ketimbang CPM. Sementara jika konten iklan Anda berupa tawaran untuk berlangganan email, tentu metode CPL sangat perlu Anda pertimbangkan. Adapun faktor terakhir –yang berhubungan dengan pihak penyedia jasa iklan– akan lebih mudah Anda penuhi bila Anda berkonsultasi dengan orang-orang yang sudah lebih berpengalaman. Anda mungkin bisa saja mencari informasi track record media tersebut di internet, tetapi mereka yang pernah menjalankannya tentu memiliki informasi yang lebih valid bukan? Disinilah pentingnya memiliki sosok mentor atau konsultan dalam dunia digital marketing. Sosok tersebut bukan hanya akan memberi tahu Anda metode iklan mana yang paling baik tetapi juga bagaimana Anda bisa mengoptimalkan metode-metode tersebut agar marketing yang Anda jalankan bisa benar-benar berdampak pada kemajuan bisnis Anda.
Anda menginginkan website Anda menggunakan iklan untuk mempromosikan bisnis Anda melalu PPC atau sejenisnya? Konsultasikan dengan kami sekarang juga, kami aka senang berbicara dengan Anda. Telepon kami sekarang juga di +62 8121 867 4302 atau Email kami di [email protected] The post Begini Cara-cara ‘Membayar’ Internet Agar Penjualan Anda Meningkat appeared first on IndonesiaGo Digital. via Blogger Begini Cara-cara ‘Membayar’ Internet Agar Penjualan Anda Meningkat Dalam dunia digital marketing, iklan menjadi suatu hal yang sangat lumrah. Cukup tempatkan iklan pada laman yang sangat ramai dikunjungi orang-orang. Sebagian dari mereka pasti akan menge-klik iklan tersebut dan Anda bisa mengarahkan tautannya ke situs penjualan Anda. Anda pun bisa mendapatkan pengunjung baru dengan mekanisme tersebut. Nah seiring perkembangan dunia informasi, bentuk iklan ini pun semakin beragam. Berbeda tarif iklan bisa berarti berbeda juga cara pengiklanannya. Ada yang pembayaran iklannya dihitung dari jumlah tampilan, ada yang pembayarannya dihitung jika suatu aplikasi telah terinstal, ada yang membayar untuk setiap klik yang dihasilkan, dan lain sebagainya. Sangat baik jika Anda mengetahui jenis-jenis iklan tersebut satu demi satu. Sebab dengan begitu Anda bisa menentukan metode iklan manakah yang cocok bagi bisnis Anda dan bisa menghasilkan keuntungan berlipat dari waktu ke waktu.
Cost Per Click (CPC)Source By : http://get10000fans.comCost per click (CPC) merupakan suatu metode pembayaran iklan dimana kita akan membayar setiap klik yang dilakukan oleh pengunjung web terhadap iklan yang kita miliki. Agar lebih mudah dalam membayangkannya, mari perhatikan ilustrasi berikut. Misal Anda ingin memasang iklan di situs tertentu dimana apabila iklan Anda di-klik maka laman website penjualan Anda akan terbuka. Anda pun membayar sejumlah uang kepada pengelola situs tersebut dengan metode CPC. Katakanlah Anda membayar untuk 1000 klik. Maka iklan yang Anda buat akan terus ditampilkan di situs web tersebut sampai jumlah user yang menge-klik iklan tersebut mencapai angka 1000. Selama jumlah pengunjung yang menge-klik belum sampai 1000, iklan Anda akan terus terpampang di laman situs tersebut. Tetapi apabila jumlah penge-klik-nya telah mencapai angka 1000, tentu iklan Anda akan langsung diturunkan dan Anda perlu membayar lagi agar iklan tersebut bisa tayang kembali. Keuntungan dari metode ini adalah Anda hanya akan membayar untuk orang-orang yang telah tertarik dengan iklan Anda dan menge-klik iklan tersebut. Anda tidak perlu membayar untuk ribuan orang yang melihat iklan tersebut selama jumlah orang yang menge-klik-nya tidak mencapai angka CPC yang telah Anda tetapkan. Meskipun begitu metode ini tetap memiliki kelemahan yang cukup krusial. Adakalanya para penge-klik iklan tersebut bukanlah user yang sebenarnya melainkan bot atau kompetitor bisnis kita. Kasus ini memungkinkan jatah CPC kita berkurang secara drastis tanpa disertai peningkatan jumlah real user yang berkunjung ke website kita. Akibatnya uang yang sudah kita habiskan untuk membayar CPC jadi sulit untuk bisa dikembalikan dalam waktu dekat.
Cost Per Mile (CPM)Source By : Indonesiago.digitalCost per mile (CPM) merupakan metode pembayaran atas jumlah tampilan yang diinginkan dari iklan yang kita miliki. M pada singkatan CPM merupakan bilangan Romawi yang berarti 1000, sehingga dengan kata lain CPM berarti membayar setiap seribu tampilan dari iklan yang kita milliki. Tempat tampilnya iklan ini tentulah harus strategis. Ada yang menggunakan laman web tertentu, terutama pada laman postingan yang memiliki kunjungan terbanyak. Ada pula yang menempatkan iklan ini di aplikasi-aplikasi tertentu. CPM merupakan salah satu cara pembayaran iklan yang paling sering ditemui di internet. Pasalnya cara kerja sistem ini sangat mudah. Anda sebagai pengiklan cukup menentukan jumlah tampilan yang diinginkan dan pihak penyedia tempat iklan akan langsung menempatkan iklan Anda sambil memulai counter pada laman tersebut. Sayangnya kelemahan dari metode ini cukup besar. Bayangkan misalnya apabila iklan tersebut ditempatkan pada bagian bawah laman dan user yang membuka laman tersebut langsung berpindah ke laman lain sebelum men-scroll sampai bawah. Anda akan tetap dikenakan biaya atas hal semacam itu. Maka dari itu beberapa pihak penyedia iklan menerapkan metode optimized CPM (oCPM). Metode ini lebih efektif karena penempatan iklannya yang lebih efektif dan iklan hanya akan ditampilkan kepada user yang memiliki ketertarikan dengan bidang bisnis yang Anda miliki. Peningkatan layanan ini tentunya dibarengi dengan harga yang meningkat pula sehingga Anda perlu merogoh kocek lebih dalam.
Cost Per Lead (CPL)Source By : Hubspot.comCost per lead (CPL) bisa dikatakan sebagai bentuk pembayaran sesuai dengan hasil akhir dari iklan yang diterbitkan. Artinya sebagai pihak pengiklan Anda tidak akan diminta bayaran atas berapapun tampilan yang tidak menghasilkan apapun kepada Anda, melainkan pada seberapa banyak user yang benar-benar terjaring berkat iklan Anda. Nah bagaimana cara mengukur user yang benar-benar terjaring dari iklan ini? Jawabannya dengan menyediakan sarana seperti formulir online tertentu yang akan terbuka setelah iklan Anda di-klik. Perhitungan dimulai jika terdapat user yang benar-benar mengisi formulir tersebut sampai tuntas. Oleh karena metode ini cukup kompleks, seringkali ia digandengkan dengan metode pembayaran yang lain seperti PPC (pay per click). Jadi beberapa penyedia iklan telah memiliki nilai pendekatan perhitungan PPC minimum agar didapatkan lead dengan jumlah tertentu. CPL sangat sering digunakan untuk mengundang orang agar mendaftarkan emailnya pada database bisnis tertentu. Nantinya seluruh penawaran dan bonus akan sering dikirimkan via email tersebut secara langsung dan hal ini tentu memperbesar peluang penjualan secara signifikan.
Cost Per Install (CPI)Source By : Hubspot.com
Kalau metode yang satu ini umumnya digunakan oleh para pihak yang memiliki produk berupa aplikasi tertentu. Anda cukup menentukan berapa jumlah user baru yang harus meng-install aplikasi Anda, dan pihak penyedia iklan akan mencari user tersebut dengan metode apapun. Setiap metode pembayaran memang sangat bergantung pada siapa pihak pengiklannya, tetapi pada CPI hal ini menjadi sangat krusial. Sebabnya penyedia iklan yang benar-benar profesional dan kurang profesional akan sangat terlihat perbedaannya. Pada penyedia jasa CPI profesional, mereka akan benar-benar mencari user yang memiliki ketertarikan dengan aplikasi Anda dan menyodorkan aplikasi tersebut dengan cara yang baik-baik pula. Mereka biasanya membutuhkan waktu kerja yang sedikit lebih lama tetapi hasilnya pasti benar-benar berkualitas. Tak jarang user yang berhasil meng-install aplikasi tersebut menjadi user permanen hingga dikemudian hari. Akan tetapi penyedia jasa CPI yang tidak profesional tidak akan mau melakukan hal tersebut. Mereka umumnya akan memanfaatkan aplikasi Anda sebagai pra-syarat jika seorang user ingin mengunduh game atau aplikasi tertentu. Dengan kerja yang jauh lebih mudah ini, waktu yang mereka perlukan pun menjadi lebih sedikit. Tetapi software milik Anda juga bisa jadi dipandang sebelah mata oleh para user baru tersebut. Beberapa penyedia jasa CPI yang lebih nakal bahkan menggunakan fasilitas bot untuk meng-install software Anda. Maka jika Anda hendak memilih metode ini, Anda perlu benar-benar memerhatikan kepada siapa Anda mempercayakan pekerjaan ini.
Cost Per Action (CPA), Cost Per Sale (CPS) dan Cost Per Order (CPO)Source By :https://growtraffic.comKetiga metode pembayaran ini pada dasarnya mengusung ide yang sama: sebagai pengiklan Anda hanya perlu membayar apabila suatu hal telah benar-benar dilakukan. Bukan sekedar iklan Anda dilihat atau di-klik semata. Untuk cost per action (CPA) berarti Anda perlu membayar untuk setiap action yang diinginkan. Action ini dapat berupa pengisian formulir tertentu, pendaftaran user, instalisasi software tertentu, dan lain-lain. Bentunya bisa jadi mirip dengan CPI atau CPL tetapi CPA memiliki rentang yang jauh lebih luas sebab Anda bisa menentukan sendiri jenis action yang diiinginkan. Sementara cost per order (CPO) berarti Anda hanya perlu memberikan imbalan setiap ada order baru yang Anda terima. Anda tidak perlu membayar sama sekali bila order tersebut dibatalkan atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Dengan kata lain pembayaran iklan akan Anda lakukan apabila pemasukan juga telah benar-benar Anda dapatkan. Adapun cost per sales (CPS) bentuknya sangat mirip dengan CPO. Sedikit perbedaannya ialah pada model perhitungannya. CPO umumnya menghitung berapa jumlah order yang berhasil dilakukan, sedangkan CPS menghitung berapa produk yang berhasil terjual. Jika ada seseorang membeli dua produk dalam satu kali order berarti CPO-nya dihitung satu sementara CPS-nya dihitung dua. Ketiga metode ini sepintas memang terlihat paling menguntungkan. Pasalnya keuntungan secara nyata pasti akan Anda dapatkan sebanding dengan besarnya biaya yang harus Anda keluarkan dalam pemasangan iklannya. Efektivitas iklan ini juga sangat tinggi karena Anda tidak perlu menghabiskan uang sepeser pun untuk setiap iklan yang tidak menghasilkan apa-apa. Tetapi metode ini juga akan memberatkan pihak penyedia iklan. Meskipun keuntungan yang bisa mereka dapatkan relatif lebih besar, risiko yang perlu mereka tanggung juga sangat besar. Bayangkan apabila mereka bekerja sepekan penuh tetapi belum berhasil memberikan satu penjualan pun bagi Anda. Satu dolar pun tak akan bisa mereka dapatkan. Oleh karena itulah banyak pengelola iklan yang sudah meninggalkan metode ini. Memang masih ada yang bertahan dengan metode ini tetapi Anda memerlukan usaha ekstra untuk menemukan mereka dan membayar biaya yang ekstra pula sebagai bentuk penjaminan dari risiko yang besar itu.
Mana yang paling menguntungkan?Source By : Google.comMasing-masing metode diatas memang memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Tidak mudah untuk menentukan cara manakah yang akan memberikan keuntungan paling banyak. Apalagi jika pertimbangan ini sudah melibatkan seberapa besar budget yang Anda miliki. Namun setidaknya terdapat 3 hal krusial yang patut Anda pertimbangkan. Ketiga hal tersebut adalah tujuan Anda, target Anda, dan siapa pihak penyedia iklan yang Anda pilih. Ketiganya berpengaruh signifikan terhadap efektivitas dari iklan-iklan yang Anda terbitkan. Dua faktor pertama bisa Anda penuhi dengan mempertimbangkan jenis iklan dan bisnis yang Anda miliki secara matang-matang. Sebagai contoh jika iklan Anda sangat menarik untuk di-klik, mungkin metode CPC akan sangat efektif ketimbang CPM. Sementara jika konten iklan Anda berupa tawaran untuk berlangganan email, tentu metode CPL sangat perlu Anda pertimbangkan. Adapun faktor terakhir –yang berhubungan dengan pihak penyedia jasa iklan– akan lebih mudah Anda penuhi bila Anda berkonsultasi dengan orang-orang yang sudah lebih berpengalaman. Anda mungkin bisa saja mencari informasi track record media tersebut di internet, tetapi mereka yang pernah menjalankannya tentu memiliki informasi yang lebih valid bukan? Disinilah pentingnya memiliki sosok mentor atau konsultan dalam dunia digital marketing. Sosok tersebut bukan hanya akan memberi tahu Anda metode iklan mana yang paling baik tetapi juga bagaimana Anda bisa mengoptimalkan metode-metode tersebut agar marketing yang Anda jalankan bisa benar-benar berdampak pada kemajuan bisnis Anda.
Anda menginginkan website Anda menggunakan iklan untuk mempromosikan bisnis Anda melalu PPC atau sejenisnya? Konsultasikan dengan kami sekarang juga, kami aka senang berbicara dengan Anda. Telepon kami sekarang juga di +62 8121 867 4302 atau Email kami di [email protected] The post Begini Cara-cara ‘Membayar’ Internet Agar Penjualan Anda Meningkat appeared first on IndonesiaGo Digital. via WordPress http://ift.tt/2wmcmGV |
Menulis Untuk Kami?Mau Artikel Anda masuk ke website kami. Kirimkan Artikel Anda ke [email protected] Archives
June 2018
Categories |