Teripang merupakan salah satu hasil laut yang diburu sejak 300 tahun silam. Produk ini memiliki rasa lezat dan daging lunak. Tidak mengherankan, biota tersebut sangat disukai masyarakat dari berbagai negara. Bahkan, ia kerap diolah menjadi beragam kuliner. Tentu hal itu membuka peluang bisnis dengan keuntungan besar karena harga teripang tergolong mahal. Mulanya, teripang ditemukan di perairan Indo-Pasifik, tepatnya di kawasan Laut Sulawesi. Ketika itu, para nelayan setempat menemukan biota laut dengan tubuh mirip siput. Bedanya, tidak dilindungi oleh cangkang, berbentuk panjang, dan bermotif. Ia bergerak lambat, tanpa kaki, serta bertubuh licin. Lalu, orang Indonesia menyebutnya “trepang” yang kini namanya bertransfomasi menjadi teripang. Perkembangan selanjutnya, nusantara menjual teripang ke beberapa negara, antara lain Cina, Jepang, Singapura, dan negara-negara di Eropa. Seiring dengan peningkatan ekspor, biota ini mulai ditemukan di daerah lain, yaitu perairan Nusa Tenggara, Papua, dan Aceh. Memasuki abad ke-19, ekspor teripang mencapai angka 2.000 ton. Sayangnya, kondisi tersebut hanya bertahan sampai akhir abad ke-20. Hal itu terlihat dari data di tahun 2010 yang menunjukkan angka 0,7 ton untuk kategori ekspor teripang ke Cina. Sangat ironis, bukan? Mengingat Indonesia merupakan negara penghasil teripang terbesar di dunia. Apalagi 10% dari spesies teripang di seluruh dunia, berada di nusantara. Sementara itu, ada tujuh jenis yang memiliki nilai jual tinggi. Lalu, apa sebenarnya yang memengaruhi harga biota ini? Faktor yang Memengaruhi Harga Teripang
Sejauh ini, permintaan teripang di Indonesia terus meningkat. Harga mahal bukan masalah bagi penggemar biota ini. Justru, mereka menjadikan itu sebuah tantangan yang harus dihadapi. Pasalnya, setiap inovasi dari produk laut tersebut bisa menghasilkan omset ratusan juta rupiah. Bayangkan saja, satu kilogram teripang kering dengan mutu paling rendah sekitar Rp30.000-75.000. Sementara teripang kering berkualitas tinggi, nilainya mencapai jutaan rupiah per kilogram. Jika produk tersebut laku setiap hari, nominal uangnya bisa diprediksikan. Itu baru perhitungan sekelas pedagang lokal di Sumatera. Apalagi kalau dikirim ke luar negeri; pendapatan mereka lebih dari perkiraan ini. Citra teripang sebagai makanan termahal, bukan tanpa alasan. Selain karena bernilai gizi tinggi, ada lima faktor yang memengaruhi kestabilan harga biota tersebut. Faktor tersebut, yaitu lokasi teripang di dalam laut, manfaatnya, kualitas produk, biaya produksi, dan pelestarian biota. Lokasi teripang sangat memengaruhi harga di pasaran. Semakin dalam lautan yang diselami, nilai jualnya kian tinggi. Apalagi hewan mirip timun ini mampu hidup hingga kedalaman 30 meter di bawah permukaan laut. Tentu perjuangan para nelayan ketika berburu biota tersebut, perlu mendapatkan penghargaan. Salah satunya dengan melabelkan harga selangit pada produk teripang. Selanjutnya faktor manfaat dari kandungan yang ada di dalam tubuh teripang. Biota ini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, salah satunya kanker. Pasalnya, hewan tersebut mengandung tritepenoid. Senyawa ini mampu membunuh sel kanker hingga 95% karena termasuk Frondoside A, zat pengganti kemoterapi. Selain itu, teripang juga dapat mempertahankan elastisitas kulit wajah serta mencegah penuaan dini. Faktor ketiga adalah kualitas produk pascapanen. Semakin bagus performa teripang, nilai jualnya pun bertambah. Sebaliknya, jika banyak cacat di tubuh teripang, berpotensi menurunkan harga di pasaran. Terlebih untuk memenuhi standar pemasaran di luar negeri. Teripang tersebut harus bermutu tinggi. Faktor yang tidak kalah penting, yaitu biaya produksi. Disinyalir, pengeluaran untuk proses pengolahan teripang, masih tinggi. Hal ini tentu memengaruhi harga jual di pasaran. Apalagi sangat sulit mencari investor yang mau mendanai budi daya teripang. Terakhir, faktor pelestarian biota. Sampai saat ini, jumlah petani yang mau membudidayakan teripang masih sedikit. Mayoritas hanya berburu, lalu menjual langsung. Padahal, hal itu berpotensi menyebabkan kelangkaan teripang di laut. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah pun membuat aturan seputar perburuan teripang. Harga Teripang di Berbagai NegaraTidak dimungkiri, nilai jual teripang di mancanegara bisa mencapai puluhan juta rupiah. Salah satunya di Cina, biota ini dijual Rp 34 juta per kilogram. Mereka mengimpornya dari Australia. Harga teripang yang mahal tersebut disebabkan oleh kelangkaan produk, sedangkan permintaan bertambah. Terlebih, kebutuhan teripang di pasar Tiongkok terus meningkat setiap tahun. Fenomena mahalnya teripang juga terjadi di Jepang. Satu kilogram produk teripang kering sekitar Rp 500 ribu sampai Rp 24 juta. Setiap satu kilogram bisa berisi 5-10 ekor, tergantung keseragaman ukuran. Bahkan, sebagian besar orang Jepang mengonsumsi biota ini dalam keadaan segar. Pasalnya, selain berprotein tinggi, hewan tersebut memiliki rasa lebih lezat dari daging ikan. Lain lagi cerita tentang teripang di Korea. Sebagian biota ini diimpor dari Indonesia, tepatnya Pulau Derawan. Ketika memasuki pasar negeri ginseng, harganya mencapai Rp 2 jutaan per kilogram. Sementara itu, produk termurah dilabeli Rp200.000 per kilogram. Karena itu, para nelayan asal Derawan mampu meraup omset ratusan juta rupiah per hari. Sementara itu, nilai jual teripang kering di Singapura sekitar Rp500.000-12.000.000 per kilogram. Negara ini juga menyajikan makanan olahan teripang di berbagai restoran seafood. Singapura kerap kali menggunakan jenis teripang Babel (Bangka Belitung) asal Indonesia yang konon rasanya sangat lezat. Ini yang Hasil Olahan Teripang dan HarganyaSebagai negara penghasil teripang terbesar, Indonesia mengolahnya menjadi berbagai bentuk makanan kering. Salah satu produk olahan yang paling diminati adalah kerupuk teripang. Camilan tersebut mudah ditemukan di daerah Kenjeran, Surabaya. Bentuknya menyerupai rambak, tetapi lebih tipis dan renyah. Biasanya, dijual dalam kemasan 100-500 gram. Harga jual kerupuk teripang sekitar Rp16.000-27.000 per bungkus. Produk tersebut bisa dibeli di swalayan, toko camilan, maupun kawasan pantai Jawa Timur. Ada juga kemasan 1000 gram yang dibanderol Rp130.000. Penggemar makanan ringan ini berasal dari berbagai kalangan. Tak jarang, wisatawan asing membeli kudapan tersebut ketika berkunjung ke Surabaya. Meskipun sudah diolah, nilai gizi kerupuk teripang tidak berkurang sedikit pun. Selain kerupuk, teripang juga bisa disantap dalam bentuk kering. Makanan ringan ini kerap disebut gonad kering atau konoko. Proses memasaknya didahului dengan perebusan hingga pengasapan. Kudapan konoko ini dikonsumsi dengan beraneka bumbu sehingga rasanya gurih dan enak. Di Jepang terdapat produk olahan teripang yang paling diminati, yaitu konowata. Makanan ini terbuat dari organ dalam teripang. Pengolahannya melalui proses fermentasi selama kurang lebih satu minggu. Kudapan tersebut dikemas dalam botol dengan berat bersih 65 gram. Harganya sekitar US$100 atau Rp120.000 per kemasan. Kini, olahan teripang semakin beragam. Tidak hanya dalam bentuk kering, tetapi juga kemasan daging kaleng. Seperti halnya sarden atau ikan tuna kalengan, produk tersebut bisa langsung dimasak. Di samping itu, ada teripang beku yang diawetkan dengan suhu tertentu. Harga jualnya sekitar Rp100.000-125.000 per kilogram. Teripang beku digunakan untuk bahan makanan ala restoran. Beberapa contoh yang bisa disajikan, antara lain sup teripang, haisom sup jamur, teripang masak hioko, dan haisom sancam saus tiram. Kalau beli masakan tersebut di restoran kelas bintang lima, pasti harganya lebih mahal, sekitar Rp 300 ribuan per porsi. Bahkan, ada yang sampai setengah juta rupiah. Meskipun harganya selangit, kuliner haisom tetap diminati. Aromanya yang sedap didukung dengan rasa gurih dan kenyal. Makanan tersebut bisa ditemukan di sepanjang Pantai Kenjeran atau Pulau Madura. Tahapan Penanganan Teripang agar Harga Jualnya TinggiPengolahan dasar teripang perlu diperhatikan untuk menaikkan harga jual. Pasalnya, konsumen kerap mengutamakan kualitas dibandingkan dengan merek. Selain itu, sedikit kesalahan dalam mengolah teripang, bisa mengurangi mutunya. Berikut ini yang harus dilakukan sebelum memasarkan teripang. 1. Langkah pertama adalah menyortir teripang hasil tangkapan tradisional. Upayakan biota tersebut terlihat bersih dan mengilap. Kemudian, pisahkan teripang yang tubuhnya tampak terluka. Pasalnya, nilai jual teripang ini akan menurun jika dipasarkan dalam bentuk segar. 2. Langkah kedua, buanglah isi perut teripang. Tahapan ini bisa dilakukan sebelum atau sesudah proses perebusan. Cara membelahnya, yaitu dengan membuat garis vertikal atau memanjang. Setelah semua organ dalam dikeluarkan, bersihkan memakai air tawar yang mengalir. Hati-hati saat melakukan proses ini karena berpotensi merusak tekstur tubuh biota. 3. Selanjutnya, rebuslah teripang menggunakan air mendidih yang dicampur garam. Biarkan selama 30 menit sampai tubuh teripang terasa lunak. Setelah merebus, tiriskan hingga tidak menyisakan air sedikit pun. 4. Tahapan berikutnya, yaitu pengasapan selama 10-20 jam. Suhu minimalnya sekitar 60-80 o Upayakan tempat pengasapan dalam kondisi tertutup. Tujuannya agar tidak terkontaminasi kotoran atau debu dari luar. 5. Langkah terakhir adalah mengemas teripang ke dalam karung. Setelah itu, menyimpannya di gudang dengan cara ditumpuk. Daftar Harga Teripang di Indonesia Berdasarkan JenisnyaSekitar 90% teripang yang dijual di luar negeri berasal dari Indonesia. Harga teripang di nusantara tidak sama, tergantung jenisnya. Kurang lebih ada 15 macam teripang yang diperdagangkan di negeri ini. Salah satunya teripang koro. Nilai jual biota tersebut mencapai Rp2.500.000 per kilogram dengan isi 3-8 ekor. Ada juga teripang pasir yang harganya Rp3.800.000 per kilogram. Setiap kemasan berisi 5-10 ekor. Kalau menginginkan nilai jual murah, Anda bisa membeli teripang sepatu. Hingga tahun 2016, nilai jual teripang ini hanya Rp54.500-225.000 per kilogram. Selain itu, terdapat teripang cera hitam yang dibanderol Rp425.000 dengan isi 40-45 ekor. Meskipun berukuran kecil, cera hitam banyak peminatnya. Teripang cera hitam juga memiliki khasiat mengobati berbagai macam penyakit. Kandungan kolagennya mampu meregenasi sel-sel kulit mati dengan cepat. Karena itu, tidak sedikit yang menggunakannya dalam produk kecantikan. Beberapa jenis teripang lain yang diproduksi Indonesia, antara lain gosok, susu, emas, kapuk, nanas, kapuk bola, duri, dan jepung. Daftar harga teripang selengkapnya, tercantum dalam tabel di bawah ini.
*Estimasi Harga Teripang Di Indonesia Itulah ulasan mengenai harga teripang di Indonesia dan beberapa negara di dunia. Keberadaan teripang merupakan bukti kekayaan lautan. Kini, populasi teripang semakin berkurang. Karena itu, perlu menjaga kelestariannya dengan cara melakukan budi daya. Semoga artikel ini bermanfaat. The post Ini Daftar Harga Teripang Terbaru di Tahun 2017 appeared first on Supplier Teripang. via Blogger Ini Daftar Harga Teripang Terbaru di Tahun 2017
0 Comments
Leave a Reply. |
Menulis Untuk Kami?Mau Artikel Anda masuk ke website kami. Kirimkan Artikel Anda ke [email protected] Archives
June 2018
Categories |